Awas Serigala
Bacaan Alkitab: Efesus 4:17-32
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. (Efesus 4:31).
Seorang pemuda Indian bertanya kepada kakeknya, mengapa dirinya begitu gampang tersinggung dan cepat marah. Ia ingin tahu cara mengubah perangainya. Sang kakek bercerita bahwa, dalam diri manusia ada dua ekor serigala. Serigala yang satu selalu berpikiran negatif, mudah marah dan suka berprasangka buruk. Sedang serigala yang lain selalu berpikiran positif, baik hati, dan suka hidup damai. Setiap hari kedua serigala ini berkelahi. “Lalu serigala mana yang menang?” tanya si pemuda. “Serigala yang setiap hari kamu beri makan.”
Dalam diri kita ada tabiat baik dan tabiat buruk. Mana yang kemudian dominan sangat ditentukan oleh makanan rohani yang kita makan. Makanan rohani baik yang berasal dari pola asuh dan lingkungan keseharian kita, maupun makanan rohani yang kita sendiri upayakan.
Sebagai manusia baru di dalam Kristus kita perlu membuang segala tabiat buruk; dengki, suka menggosip, pemarah, pendendam, kasar, dan lainnya. Dan terus memupuk segala tabiat baik; sabar, suka menolong, baik hati, pemaaf, dan lainnya. Dengan semakin banyak memberi ”makan” pada tabiat baik, lama-lama tabiat buruk akan ”kalah”.
Untuk dapat mengendalikan kedua tabiat itu, pertama-tama yang harus kita lakukan adalah dengan rutin melakukan evaluasi dan introspeksi diri. Lalu pupuk kemauan dan disipilin untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, menekuni firman-Nya. Hanya dengan demikian kita bisa memfilter tabiat-tabiat buruk kita. Membuatnya tidak menjadi dominan, apalagi menguasai kita. Sekaligus menyuburkan tabiat-tabiat baik kita.
Percikan hikmah: Penguasaan diri berarti memegang kendali penuh atas tabiat baik dan tabiat buruk dalam diri kita.
1 comment:
ayo nulis terus, pak Ayub.
Senang menemukan kembali ilustrasi yang pernah saya baca (entah kapan)plus insight-nya via tulisan ini. Thx n Gbu. Semangaaattt *.~
Post a Comment