Monday, June 18, 2007

Monday's Story - 12


Gara-Gara Kelinci


Bandara udara Linate di Milan, italia terpaksa ditutup selama 3 jam. Akibatnya 12 jadwal penerbangan dari dan ke Milan terpaksa tertunda. Alasannya sepele sebenarnya. Gara-gara gerombolan kelinci liar yang lari lalu lalang di sekitar landasan pacu. Petugas bandara dibantu dengan para pencinta binatang berupaya menangkap hewan tersebut. Sekitar 200 tenaga sukarelawan terlibat dalam upaya mengusir ratusan kelinci itu. Mereka menghalaunya dengan jaring sepanjang 4 kilometer. Perburuan tersebut berlangsung sejak jam 5 pagi hingga jam 8 pagi. Dan hanya berhasil menangkap 61 kelinci. Kelinci yang tertangkap selanjutnya dibawah ke pusat reservasi hewan liar. Pihak otoritas bandara memang melakukan penangkapan setahun dua kali untuk mengendalikan populasi kelinci di sekitar bandara. Masalahnya pada musim kawin kelinci tahun ini, populasinya ternyata meningkat drastis. Dan merepotkan pihak bandara. Kehadiran kelinci-kelinci itu menggangu radar dan sensor di sekitar bandara. (Sumber : Kompas)

Kilasan :
Gangguan dan masalah yang datang ke dalam kehidupan kita, kerap berupa kejadian-kejadian kecil. Sepele. Yang awalnya tidak berbahaya. Sehingga mudah pula bagi kita menyepelekannya. Padahal bukankah yang kecil-kecil kalau ditumpuk bisa menjadi bukit? Dan bukankah kita lebih kerap tersandung pada batu kecil yang tak terlihat daripada batu besar yang mudah terlihat? Jangan pernah menyepelekan masalah. Problem are there to be solved.

Sunday, June 17, 2007

Lantern on Sunday - 10


Iman Yang Sejati


Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu. (Daniel 3:17-18.)

Iman yang sejati tidak menuntut syarat atau pamrih apa pun.

Ia akan tetap teguh dalam suka, tidak goyah dalam duka. Ia tidak akan terlena dalam kegembiraan, dan tidak patah arang dalam kegetiran.

Iman yang sejati akan mendorong kita untuk berbuat sebenar-benarnya dan bertindak sebaik-baiknya; sebesar apa pun risiko yang harus ditanggung, seberat apa pun beban yang harus dipikul. (Ayub Yahya)

Saturday, June 16, 2007

Info Sabtu - 08

Kisah di Balik Kisah :
Singapore Great Sale

Dimulai pada tanggal 27 Mei 2007 hingga dua bulan ke depan, Singapore menggelar ajang tahunan Singapore Great Sale. Kegiatan yang sudah berlangsung selama 14 tahun terakhir ini digagas oleh Singapore Tourism Board (STB) bekerja sama dengan Singapore Retailers Association (SRA) dan The Association of Shopping Centre (TASC). Promosi besar-besaran dilakukan. Mulai dari belanja berhadiah, belanja tengah malam, belanja berdiskon besar, cross-promotion, dan lain-lain. Akibatnya bisa diduga. Seluruh pusat perbelanjaan di Singapore sibuk melayani pembeli. Kawasan Orchard Road yang dipenuhi pusat perbelanjaan menjadi padat pengunjung. Buat sebagian besar penggila belanja, ajang Singapore Great Sale adalah kesempatan belanja barang bagus berharga murah. Dan STB mencatat bahwa turis asal Indonesia yang berkunjung dalam masa itu menduduki peringkat nomor satu hampir setiap tahunnya. Tahun 2006 ada 1,92 juta wisatawan Indonesia dari 9,7 juta yang masuk ke Singapore. Dan pada saat SGS, pengunjung dari Indonesia mencapai 360.000 orang yang rata-rata menghabiskan US$ 800 (Sekitar Rp. 7 juta) untuk pesta belanja di Singapore. Apakah benar Indonesia sedang terpuruk?

Hikmah di Balik Kisah :
Kita kerap terbuai dan terpesona oleh kemasan. Keinginan dan hasrat yang mudah dikulik-kulik oleh iklan dan promosi. Sehingga tanpa sadar terhanyut di dalamnya. Keinginan selama menjadi "hamba", akan no problem. Tapi ketika ia berubah menjadi "tuan" yang menguasai kita, akan menjadi bencana. Do not shop till you drop. Just shop wisely.

Friday, June 15, 2007

Sporty Friday - 08


Sepakbola : Sugesti


Dalam sepakbola Kesebelasan Inggris mungkin adalah negara yang paling takut mendengar kata penalti. Mereka terlanjur percaya dengan apa yang mereka sebut dengan kutukan penalti. Betapa tidak. Sebagai negara yang memperkenalkan sepakbola modern, dengan liga terbaik dunia, dan pemain-pemain kaliber, Inggris nggak pernah berjaya di ajang Piala Dunia. Kecuali tahun 1966. Nggak itu saja, di laga Piala Eropa pun demikian. Dan, “anehnya” nyaris semua langkah Inggris itu dijegal oleh drama adu penalti.

Tahun 1996, Inggris menyerah dari Jerman di Piala Eropa. Piala Dunia 1998, giliran Argentina yang memulangkan Inggris. Piala Eropa 2004, kalah melawan Portugal. Piala Dunia 2006 Jerman lagi-lagi Portugal mematahkan Three Lions. Semuanya lewat adu penalti. Realitas ini membuat pemain Inggris frustrasi dan sungguh “gereget” tapi nggak berdaya. Kalau bicara penembak hebat. Mereka punya nama-nama besar macam David Beckham, Frank Lampard, Paul Gascoigne, Allan Shearer atau Steven Gerrard. Tapi kalau ini karena faktor bad luck, sial. Lha, sial koq terus-terusan?! Lalu dimana salahnya?

Sebagian besar ketakutan kita bisanya adalah produk pikiran kita sendiri. Kita takut akan begini, kita takut akan begitu. Padahal siapa yang bisa memastikan masa depan?! Ketakutan membuat langkah kita berat. Batin kita tertekan. Akibatnya kita bisa “kehilangan” masa sekarang. Yang lebih celaka adalah kalau ketakutan itu justru “menyetir” kita, sehingga apa yang kita takutkan itu justru benar-benar terjadi. Dalam istilah bahasa Inggris ada yang disebut self-fullfiling prophecy. Ramalan yang kita benarkan sendiri.

Motivasi bisa menyulut semangat. Sementara, ketakutan bisa mendegradasi moral. Keberhasilan konon, 60% adalah usaha dan kerja keras. Sisanya adalah seberapa mampu kita untuk mensugesti diri sendiri, bahwa kita sanggup dan akan berhasil. Kalau belum-belum kita sudah takut dulu, pesimis dulu, merasa nggak mampu dulu, bisa-bisa begitu juga hasil yang akan kita peroleh. (Ayub Yahya)

Thursday, June 14, 2007

Thursday's Quote - 11


Chance


If you have made mistakes, even serious ones, there is always another chance for you. What we call failure is not the falling down but the staying down. – Jika anda berbuat kesalahan, bahkan yang paling fatal sekalipun, selalu ada kesempatan lain untuk anda. Yang disebuat kegagalan adalah bukan saat kita jatuh tapi ketika kita tidak mau bangun. (Mary Pickford)

Percikan :
Jangan takut jatuh. Berdirilah lagi. Pengalaman jatuh memberikan kita kesempatan untuk berdiri lebih tegak.

Wednesday, June 13, 2007

Tips n Tricks - 11


Tips : Menghindari Stress Dalam Penerbangan


Untuk mengurangi stress atau tekanan selama bepergian dengan menggunakan pesawat udara, cobalah langkah-langkah berikut. Pertama, tutuplah mata anda sambil menurunkan sandaran kursi anda. Tarik nafas dengan tenang sambil menghitung pelan-pelan sampai tiga. Tahan nafas anda sesaat kemudian keluarkan secara perlahan. Ulangi kegiatan ini sleama 10 hingga 15 menit. Kedua, usahakan untuk relaks. Bayangkan anda ada di sebuah tempat yang menyenangkan. Konsentrasikan pikiran dan mulailan melemaskan bagian-bagian tubuh anda. Kaki, paha, betis, perut, dada, dan sebagainya. Setelah beberapa menit, kadar pernafasan dan denyut nadi anda akan turun dan tekanan/stress akan pelan-pelan berkurang. (Sumber : Inflight information Singapore Airlines).

Klik :
Yang paling penting dalam menghadapi tekanan atau stress adalah kemampuan dan kemauan untuk berpasrah diri. Menyerahkan hidup pada Sang Empunya Hidup. Enjoy your flight.

Tuesday, June 12, 2007

Cerita Orang Biasa - 11


Sugiyo


Sambil menunggu hasil panen kacangnya, Sugiyo, 83 tahun memanfaatkan waktunya dengan membuat arang. Walau anak-anaknya sudah mentas, di usianya yang terbilang lanjut, Sugiyo tak bisa berhenti bekerja. Kalau tidak bertani, ia membuat arang. Di gubuk berjarak 20 meter dari aliran Sungai Bengawan Solo ini, Sugiyo duduk mengaso setelah membuat arang. Arang yang sudah jadi dijualnya kepada bakul arang dengan harga Rp. 25.000 per satu pikul. Kurang lebih dua karung. Arang tersebut dibuatnya dari sisa tebangan kayu pohon akasia yang terbuang. Melihat peluang sambil menunggu waktu, itulah yang dilakoni Sugiyo setiap harinya. Warga dusun Tirisan, Desa Gedongrejo, Giriwiyono, Wonogiri Jawa Tengah ini mengaku puas dengan penghasilannya itu. (Sumber : Kompas)

Cermin :
Jeli melihat peluang adalah sesuatu yang tidak bisa dipelajari di bangku sekolah. Tapi diasah dengan kearifan dan pengalaman. Serta tekad tak pernah berhenti berguru pada "alam". Sebuah "ketrampilan" yang tidak mengenal batas usia.

Monday, June 11, 2007

Monday's Story - 11


Bertarung Dengan Macan


Seorang pria di Israel bernama, Arthur De Mosh terlibat pertarungan dengan seekor macan tutul. Pria berusia 45 tahun ini diberitakan hanya menderita luka ringan. Dan sang macan tutul berhasil ditangkap petugas. Peristiwa itu berawal dari keterkejutan Arthur ketika terbangun dari tidur mandapati seekor macan tutul menerobos masuk ke kamarnya. Macan itu tidak menyerangnya, tapi sebaliknya berupaya memakan kucing peliharaannya. Demi sang kucing kesayangan, Arthur bertarung dengan macan tutul. Ia berhasil membebaskan kucingnya. Dan si macan tutul gagal mendapatkan makanannya. (Sumber : Suara Pembaruan).

Kilasan :
Cinta kerap memberikan energi maha dahsyat untuk melakukan hal-hal luar biasa. Tapi tidak jarang juga membuat kita terlalu dikuasai rasa. Menjadi tidak rasional. Hingga sebaliknya malah melakukan hal-hal bodoh. Yang membawa penyesalan.

Sunday, June 10, 2007

Lantern on Sunday - 09


Pengaruh


Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang. Amsal 13:20.

Ada teman yang baik; ada teman yang buruk.

Teman yang baik memberi pengaruh baik; teman yang buruk membawa pengaruh buruk.

Jadi, berhati-hatilah memilih teman!

Sebab manusia adalah mahluk pembelajar. Ia belajar dari lingkungannya; dari apa yang ia lihat, ia dengar, ia rasakan, ia alami.

Siapa teman-teman kita, (biasanya) seperti itulah juga kita. (Ayub Yahya)

Saturday, June 09, 2007

Info Sabtu - 07

Kisah di balik kisah
Sites To Behold

Akhir Bulan Juni 2007, UNESCO World Heritage Committee akan bertemu di New Zealand untuk memutuskan lokasi mana di seluruh dunia yang akan ditambahkan pada daftar lebih dari 800 lokasi yang dilindungi. Dilestarikan. Dalam daftar 800 itu sudah termasuk ke dalamnya Great Barrier Reef di Australia, Cappadocia di turki, Stonehenge di United Kingdom dan Tembok Besar China. National Geographic Center for Sustainable Destinations bekerja sama dengan George Washington University melakukan survey Destination Scorecard tahun lalu. Tidak kurang 419 ahli mulai dari bidang ekologi, pariwisata, jurnalis dan fotografer perjalanan, ahli sejarah dan para arkeologi dilibatkan untuk menyortir 94 World Heritage Sites dengan kriteria kualitas lingkungan dan ekologi, integritas sosial dan budaya, kondisi dari sejarah dan arkeologinya, segi estetika, manajemen turis dan pandangan secara umum untuk kedepannya. Dari hasil survei itu ada 8 lokasi yang menjaring suara terbanyak.

Lokasi itu adalah : The Wahipounamu, New Zealand yang terdiri dari beberapa taman nasional seperti Mount Cook, Fiordland dan Westland yang melibatkan masyarakat sekitar dalam merawatnya. The 14th Century Moorish Fortress Complex of Alhambra di Granada, Spanyol. Vezelay, Perancis yang menawarkan integrasi antara estetika dan kebudayaan. Geirangerfjord, bagian dari West Norwegian Fjords. Ancient Kyoto, Jepang, karena keaslian karakter kontemporernya. Kota Bath di United Kingdom yang terkenal dengan Roman Bath-nya terpilih karena konservasi dan penampilannya yang menawan. Pusat kota sejarah Evora di Portugal yang menunjukkan keberhasilan dalam proses konservasi sejarah. Dan terakhir kota bersejarah Guanajuato di Mexico karena otentisitasnya yang menawan. (Sumber : Silver Kris)

Hikmah di Balik Kisah :
Banyak tempat di dunia ini yang adalah "surga". Indah dan menawan. Satu kesamaan dari setiap tempat-tempat indah di dunia adalah umumnya daerah atau lokasi yang jarang tersentuh manusia. Karena biasanya, ketika ada "campur tangan" manusia, tempat itu jadi kehilangan keindahan aslinya. Apalagi ketika ada "sentuhan" nafsu serakah manusia yang disebut eksploitasi.

Friday, June 08, 2007

Sporty Friday - 07


Sepakbola : Dua Sisi



L’enfant terrible. Itu “atribut” Paolo Di Canio, pemain yang wara-wiri di klub terkemuka Italia. Mulai dari Lazio, Juventus, Napoli , hingga AC Milan. Artinya troublemaker alias pembuat onar. Nggak di kehidupan sehari-hari, nggak di lapangan sepakbola. Ia adalah pemain dengan karakter pemberang dan kasar. Ia pernah terang-terangan mengkritik pelatih sekaliber Giovanni Trapattoni. Bahkan berani pula menentang Direktur Juventus yang sangat disegani waktu itu, Luciano Moggi.

Di Canio memang terkenal sebagai pemain penuh kontroversi di lapangan hijau. Mulai dari aksi “mengangkat jari tengah” kepada fans kesebelasan Roma saat merayakan gol pertamanya di Seri A tahun 1989. Hingga insiden mendorong Paul Alcock, wasit yang memberikannya kartu merah, hingga terjatuh. Tapi di sisi lain, ia juga pernah menunjukkan sikap terpuji saat membela West Ham United menghadapi Everton. Untuk aksi sportifitasnya menghentikan permainan saat kiper Everton terjatuh itu, Di Canio mendapatkan FIFA Fair Play Award.

Setiap orang pada dasarnya punya dua sisi dalam hidupnya. Sisi baik dan sisi buruk. Sisi mana yang akan berperan lebih dominan, itu akan sangat ditentukan pola asuh, lingkungan, juga kepribadian orang itu. Nggak jarang seseorang malah berpindah-pindah dari sisi yang satu ke sisi yang lain.

Sisi baik dan buruk bagai dua sisi mata uang. Nggak terpisahkan. Keduanya ada pada setiap kita. Sisi mana yang dominan? Kendali ada di tangan kita. Nggak seperti koin yang dilempar ke udara, yang jatuhnya nggak bisa kita prediksi. Kita diberi kemampuan untuk mengendalikan kedua sisi itu. Caranya? Dengan evaluasi dan introspeksi diri. Plus kemauan untuk belajar. Hanya dengan itu kita bisa memfilter sisi-sisi buruk kita. Membuatnya nggak jadi dominan. Apalagi menguasai kita. (Ayub Yahya)

Thursday, June 07, 2007

Thursday's Quote - 10


Life


Life is no brief candle to me. It is a sort of splendid torch. Which I've got a hold of for a moment. And I want to make it burn as brightly as possible before handing it on. To future generations.
– Hidup bukanlah sebuah lilin untukku. Tapi adalah obor yang indah. Yang harus aku genggam sesaat. Dan harus aku pertahankan nyalanya seterang mungkin sebelum menyerahkannya lagi. Kepada generasi mendatang. (George Bernard Shaw)

Percikan :
Menyadari hidup bukan milik kita sepenuhnya, membuat kita menjalaninya dengan penuh tanggung jawab.

Wednesday, June 06, 2007

Tips n Tricks - 10


Tips : Menghindari Mabuk Udara


Pesawat udara harus terbang tinggi untuk menghindar dari turbulance udara. Tapi tidak semua orang mampu mengatasi keadaan ini. Biasanya orang kemudian menjadi mabuk udara. Untuk menghindarinya cobalah semalam sebelum berangkat, usahakan istirahat yang cukup di rumah. Hindari makanan pedas. Juga makanan beralkohol semalam sebelum berangkat dan pada hari keberangkatan. Di pesawat, makan secukupnya dan minumlah banyak air untuk menghindari dehidrasi. Jika mulai terasa mabuk udara, cobalah untuk menegakkan kepala anda. Rebahkan kursi ke belakang sedikit. Dan tutuplah mata anda. Kalau tidak ada perubahan, barulah minum obat anti mabuk. (sumber : inflight information Singapore Airlines)

Klik :
Dalam setiap hal persiapan yang baik adalah kunci. Termasuk melakukan perjalanan. Selebihnya, nikmatilah sebisanya. Apapun itu. Selamat berlibur.

Tuesday, June 05, 2007

Cerita Orang Biasa - 10


Saebah


Wajahnya tampak tegar. Walau ada tatapan kosong. Menunggui dua anaknya, Ahmad Saefudin 16 tahun dan Dewi Handayani 13 tahun. Ia baru saja selesai memandikan mereka. Keduanya lumpuh layu. Karena polio. Suaminya, Endun, adalah salah satu korban yang meninggal saat banjir besar melanda Jakarta Februari 2007. Mereka kini tinggal di rumah petak Kampung Tirem, Kelurahan Marunda, Cilincing Jakarta Utara. Bersama tiga keluarga lainnya. Berdesakan dalam rumah sempit. Karena kemiskinannya, Saebah kerap puasa karena ketiadaan makanan. Ia beberapa kali mendapat bantuan makanan dari tetangga. Menghidupi dirinya dan kedua anaknya yang lumpuh layu adalah hal berat baginya. Ia tidak mungkin meninggalkan anak-anaknya untuk pergi bekerja. Akibatnya Saebah hidup dalam belas kasihan orang lain. Bantuan banjir yang kesana kemari berseliweran tak satupun mampir ke tangannya. Dan ia pun mulai berhenti berharap. Mencoba mengangankan bantuan dalam mimpinya. (Sumber : Kompas)

Cermin :
Tidak ada yang bisa menolong diri kita, selain diri kita sendiri. Jangan sampai untuk alasan apapun membuat kita bergantung pada orang lain. Pun jangan kemudian kita menutup mata terhadap kesulitan orang lain.

Monday, June 04, 2007

Monday's Story - 10


Nilai Tertinggi



Empat lembar prangko kuno Amerika Serikat (AS) baru saja terjual dengan harga yang nyaris tak masuk akal. Prangko cacat yang aslinya masing-masing cuma bernilai 24 sen dollar itu terjual dengan harga spektakuler: 2,97 juta dollar AS atau sekitar Rp 29,7 miliar. Benda pos yang dijuluki Inverted Jenny (Jenny Terbalik) itu terjual dalam acara lelang di Balai Lelang Siegel, New York. Pembelinya seorang kolektor pribadi yang jati dirinya tak disebutkan. Menurut keterangan pihak balai lelang, prangko bergambar pesawat Curtis JN-4H itu berasal dari tahun 1918 dan merupakan prangko pos udara AS yang pertama. Sebagian prangko dicetak secara salah sehingga pesawat jadi tampak terbang terbalik. Hanya selembar hasil cetakan yang salah itu, yang terdiri dari 100 prangko, yang pernah dijual. Lembaran Inverted Jenny asli itu dijual kepada William Robey pada 14 Mei 1918 dengan harga 24 dollar AS. Robey lalu menjualnya lagi dengan harga 15.000 dollar AS. Setelah itu, lembaran prangko langka itu dipotong-potong dan harganya meroket sampai lebih dari 500 dollar AS per lembar prangkonya. (Sumber : Kompas)

Kilasan :

Berharga tidaknya sesuatu kerap bukan ditentukan oleh bentuk, kemasan, yang terlihat dari luar. Tapi oleh isi, kandungan, yang ada di dalamnya. Itu jauh lebih bernilai. Jadi jangan menilai sesuatu dari yang kelihatan saja.

Sunday, June 03, 2007

Lantern on Sunday - 08


Risiko Kesombongan

Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. Amsal 16:18.

Kesombongan itu berisiko. Sebab kesombongan merampas kewaspadaan kita; menyingkirkan kesadaran akan keterbatasan kita.

Tidak heran kalau kejatuhan, kegagalan, dan kepahitan hidup kerap berawal dari kesombongan.
Ya, kesombongan seumpama jalanan licin dan berduri. Pada akhirnya akan mencinderai diri sendiri.

Berhati-hatilah dengan kesombongan!

Kuncinya adalah mawas diri. Bahwa sehebat apa pun kita, tetaplah kita ini mahluk yang terbatas. (Ayub Yahya)

Friday, June 01, 2007

Sporty Friday - 06


Sepakbola : Kejutan


Dalam setiap musim kompetisi, di liga elite dunia selalu ada Tim Kuda Hitam. Mengejutkan. Mengobrak-abrik prediksi para pengamat. Di liga Inggris sebut saja, misalnya Everton, dan Porstmouth. Di Liga Italy Chievo dan juga Palermo pernah tampil mengejutkan. Di Liga Spanyol ada Getafe . Di ajang Piala Dunia, Tim Kuda Hitam paling fenomenal adalah Korea Selatan. Di Piala dunia 2002 mereka tembus sampai semifinal.

Tidak semua tim kuda hitam itu mencapai puncak. Klub-klub yang disebut di atas akhirnya memang keteteran di pertengahan kompetisi. Beberapa malah nggak mencetak hasil memuaskan di akhir kompetisi. Dalam menjalani kompetisi panjang, semangat saja memang nggak cukup. Perlu ditunjang stamina dan mental. Tapi setidaknya kehadiran mereka sebagai kuda hitam cukup membuat orang tercengang.

Hidup ini nggak selalu bisa diprediksi. Perhitungan “di atas kertas”, nggak serta merta yang terjadi pula dalam kenyataan. Selalu ada kejutan. Maka sungguh bijak kalau kita memberi ruang pada fleksibilitas. Nggak kaku dan beku dengan sebuah rencana atau “perhitungan”.

Begitulah. Kejutan kerap mewarnai kehidupan manusia. Artinya apa? Artinya kalau kita ini “biasa-biasa” saja, “dibawah angin” jangan minder. Yang penting tetap berusaha memberi yang terbaik. Siapa tahu dari upaya maksimal kita lahir kejutan kan. Sebaliknya kalau kita “diatas angin”, jangan terus menjadi sombong. Jangan anggap remeh apa pun. Sebab bisa saja yang nggak kita prediksi bakal terjadi, justru itu yang terjadi. Kuncinya adalah eling lan waspada. (Ayub Yahya)