Hati
Perilaku, pikiran dan perasaan kita bersumber dari hati. Dari hati yang baik akan muncul perilaku, pikiran, dan perasaan yang baik. Sebaliknya, dari hati yang busuk akan menyebar pula kebusukan. Baik-buruknya perilaku, pikiran, dan perasaan pada akhirnya akan menentukan bahagia-derita kita.
Jadi, sebetulnya cerah-suramnya kehidupan kita tidak terletak pada segala apa diluar diri kita – suasana sekitar, harta benda, jabatan, atau apa pun – tetapi terletak dalam hati kita. Kita boleh memiliki segala-galanya, tetapi kalau hati kita buram dan penuh cela, maka suram pulalah hidup kita.
Maka, menjaga hati dari semua “kotoran” dan “sampah kehidupan” itu perlu – Seperti ungkapan bijak ini: Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan – Sebab itulah kunci ketenangan hidup. Caranya, dengan selalu mengevaluasi dan introspeksi diri. Lebih dari itu, dekatkan diri senantiasa dengan Sang Sumber Hidup.
Perilaku, pikiran dan perasaan kita bersumber dari hati. Dari hati yang baik akan muncul perilaku, pikiran, dan perasaan yang baik. Sebaliknya, dari hati yang busuk akan menyebar pula kebusukan. Baik-buruknya perilaku, pikiran, dan perasaan pada akhirnya akan menentukan bahagia-derita kita.
Jadi, sebetulnya cerah-suramnya kehidupan kita tidak terletak pada segala apa diluar diri kita – suasana sekitar, harta benda, jabatan, atau apa pun – tetapi terletak dalam hati kita. Kita boleh memiliki segala-galanya, tetapi kalau hati kita buram dan penuh cela, maka suram pulalah hidup kita.
Maka, menjaga hati dari semua “kotoran” dan “sampah kehidupan” itu perlu – Seperti ungkapan bijak ini: Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan – Sebab itulah kunci ketenangan hidup. Caranya, dengan selalu mengevaluasi dan introspeksi diri. Lebih dari itu, dekatkan diri senantiasa dengan Sang Sumber Hidup.
No comments:
Post a Comment