Mengapa Ini Terjadi?
Bacaan Alkitab: Mazmur 42:1-6
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku ? Berharaplah kepada Allah ! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku ! (Mazmur 42:6)
Sungguh tak terperi duka dan derita yang dirasakan Sardiyanto, pria paruh baya yang berasal dari Jawa Tengah itu. Ia selalu meneteskan airmata ketika mengenang peristiwa tragis yang terjadi beberapa tahun silam. Bagaimana tidak, ia harus kehilangan lima anggota keluarganya sekaligus dalam peristiwa naas tragedi hilangnya pesawat Adam Air KI 574 jurusan Surabaya-Manado pada tanggal 1 Januari 2007. Sardiyanto tidak sendirian, ada banyak keluarga lain yang juga turut kehilangan orang-orang dalam kecelakaan tersebut.
Ketika kita mengalami peristiwa yang menyedihkan, kerap timbul pertanyaan dalam hati, “Mengapa ini terjadi ? Mengapa saya harus mengalami ini ?” Dan kita tidak menemukan jawabannya. Ya, dalam hidup ini ada banyak peristiwa yang terjadi tanpa alasan atau jawaban yang memuaskan. Bencana alam yang meluluhlantakkan dan meninggalkan luka sedemikian dalam, penyakit berat yang tiba-tiba datang mendera tubuh, kegagalan demi kegagalan, dan persoalan yang seolah-olah tidak berujung.
Begitulah, banyak hal dalam hidup ini yang terjadi begitu saja. Maka baiklah kita meresponnya bukan dengan gugatan atau pun protes, tetapi dengan hati yang berserah dan tetap bersyukur. Seperti pemazmur yang dalam segala duka dan derita, tekanan jiwa dan kegelisahannya yang dialami, ia berharap kepada Allah dan tetap bersyukur kepada-Nya (ayat 6). Maka, marilah kita berhenti mencari jawaban. Jalani saja hidup ini dengan rela. Mungkin itu tidak serta merta akan menyelesaikan masalah, tetapi minimal tidak akan menimbulkan masalah baru atau menambah berat masalah yang sudah ada.
Percikan hikmah: Berdamai dengan kenyataan kerap merupakan jawaban dari banyak pertanyaan
No comments:
Post a Comment