Bacaan Alkitab: Yakobus 3:1-12
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. (Yakobus 3:5a)
Dorothy Nevill adalah seorang penulis Inggris yang hidup pada tahun 1826-1913. Ia dikenal karena kepiawaiannya berbicara dan mempengaruhi banyak orang di zamannya. Suatu waktu ia pernah ditanyakan tentang bagaimana seseorang dapat disebut memiliki kemampuan berbicara yang baik. Ia menjawab, “Seni percakapan yang benar bukan hanya mengatakan hal yang benar pada waktu yang benar, tetapi juga untuk tidak mengatakan hal yang salah dan tidak boleh dikatakan walau ada kesempatan sekalipun.”
Yakobus mengingatkan tentang pengaruh lidah yang luar biasa, bahwa anggota tubuh yang kecil ini sanggup mencetuskan perkara besar (ay. 5). Ya, tidak jarang susah dan senang, sedih dan gembira, tragedi dan komedi justru berawal dari lidah. Lalu apakah itu berarti lebih baik diam daripada berbicara? Tidak. Yang harus kita lakukan bukan ”tidak memakai” lidah -- dalam arti tidak usah bicara -- tetapi ”memakai” lidah dengan baik, yaitu berbicara untuk sesuatu yang benar pada saat yang benar. Kalau pun harus berdiam diri, berdiam diri dengan benar pula. Untuk itu kita perlu memasang kekang pada lidah (Yakobus 1:26).
Orang yang dapat mengendalikan lidahnya adalah orang yang hanya akan berkata-kata kalau ia tahu betul kata-katanya itu benar, berarti, menghibur, menopang, dan menjadi berkat bagi yang mendengarnya. Dan yang memilih diam kalau ia tahu apa yang akan dikatakannya tidak jelas kebenarannya, tidak berarti apa-apa, tidak menjadi berkat; malah menyakiti, menimbulkan gosip, dan permusuhan.
Percikan hikmah: Taklukkan lidah, bukan dengan tidak menggunakannya, tetapi dengan mengendalikannya