Andaikan
Andaikan semua orang itu hidup dalam kesadaran, bahwa kita adalah mahluk yang fana; tidak selamanya berada di dunia ini, cepat atau lambat kita akan “pergi”. Dengan tidak membawa apa-apa pula, kecuali sepotong jejak; sebuah kenangan di hati dan benak orang-orang yang kita tinggalkan.
Mungkin tidak akan ada orang yang serakah, atau yang mau mengorbankan apa saja, termasuk iman, kehormatan, dan hati nuraninya untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan. Tidak akan ada orang yang tega menindas dan sewenang-wenang terhadap sesamanya dengan alasan apa pun.
Dunia akan adem tentrem. Dan kita hidup dalam harmoni; saling mengasihi, saling respek tanpa kecuali; tidak dibatasi tembok-tembok suku, agama, atau pun status sosial. Masing-masing “mengantri” panggilan Tuhan dengan tenang dan damai.
1 comment:
betul sekali uraiannya mas, tapi tak bisa hanya sekedar andai, realisasi yang terpenting
salam
Post a Comment