Thursday, September 27, 2007

PENGUMUMAN

Seperti yang sudah dipublikasikan di blog ini, bahwa dua buku saya "Bila Pendeta Buka Kartu" dan "Bila Pendeta Buka Kartu Lagi" telah diterbitkan dan beredar.

Saya baru membaca kedua buku itu dua hari lalu. Dan saya benar-benar "shock", kecewa, dan marah, karena ternyata keduanya sudah sangat berubah dari naskah asli (yang awalnya dari Catatan Harian di blog dan sudah saya revisi banyak). Dari sisi pembahasaan: editor rupanya telah menulis ulang hampir seluruhnya; mengganti banyak kata, menghilangkan emoction, mengkalimatkan kembali dengan gaya bahasa resmi dan kaku. Dari sisi makna: editor telah menafsirkan bayak kata dan kalimat, lalu menerjemahkan ke dalam bahasanya sendiri secara tidak tepat dan menimbulkan mis-persepsi.

Saya sama sekali tidak diberi konfirmasi dengan perubahan tsb. Saya sudah mengajukan protes keras kepada penerbit. Dan meminta kedua buku ditarik dari peredaran. Penerbit sudah merespon positif. Dan sudah mengambil langkah-langkah yang baik. Tapi karena sudah sempet beredar maka tentunya sudah ada buku yang jatuh ke tangan pembaca.

Maka melalui kesempatan ini, saya nyatakan bahwa kedua buku tersebut TIDAK mewakili apa yang saya rasa dan pikirkan. Segala ketidakkonsistenan, ketidaktepatan, kejanggalan, bukan tanggung jawab saya.

Thursday, September 13, 2007

Cerita Hari Ini - 068


Rejeki


Dari penyisihan grup kejuaraan sepakbola Piala Eropa. Ga ada kejutan. Kecuali Perancis yang kalah 0-1 dari Skotlandia. Bertindak sebagai tuan rumah. Bermain lebih baik. Menguasai pertandingan. Tapi justru kalah dengan satu gol yang dicetak oleh McFadden. Sungguh ga adil rasanya. Itulah sepakbola.

Seperti juga hidup. Suka ga adil. Ada orang yang sudah banting tulang bekerja, rejekinya ya segitu-gitunya. Tapi ada orang yang kayaknya tuh gampang saja dapat rejeki. Makanya saya ga setuju kalau orang miskin selalu dikaitkan dengan kemalasan. Ga semua. Ga sedikit juga kan orang yang rajin tapi tetap saja miskin.

Mama saya sering bilang, "Rejeki ada yang ngatur." Saya setuju dengan ungkapan itu. Setiap orang punya bagian masing-masing. Jadi walau kita sudah bekerja begitu keras, tapi kalau bagian kita cuma segitu, ya segitu. Sebaliknya kalau memang sudah bagian kita, ga akan lari ke mana deh.

Lalu bagaimana tahunya, ini bagian kita itu bukan bagian kita? Ga ada cara lain selain dengan berusaha. Kerjakan bagian kita sebaik-baiknya, selebihnya serahkan kepada kebijaksanaan Sang Khalik. Bekerja dan berserah -- Mulai lagi nih "penyakit" lama: flu dan sariawan. Saya ga telateni sih makan tomat, timun dan sayur-sayuran.

Wednesday, September 12, 2007

Cerita Hari Ini - 067


Belum


Siang makan di food court depan gereja. Ayam Penyet. Yang jual ibu asal Jawa Timur. Ia menikah sama orang Singapore. Sudah 10 tahun tinggal di sini. Bahasa Inggrisnya bagus. Walau dengan aksen Jawa Timuran yang kental. Katanya ia juga bisa Bahasa Mandarin. Ia ga secara khusus kursus. Learning by doing.

Belajar bahasa memang ga ada cara lain, selain dengan menggunakannya dalam percakapan sehari-hari. Dulu saya kuliah di Jogja 5 tahun, ga membuat saya lancar bahasa Jawa. Kecuali sitik-sitik. Habis sehari-hari pakai bahasa Indonesia. Jangan-jangan sampai 5 tahun di sini pun saya tetap saja ga lancar bahasa Inggris :).

Sehari-hari lingkungan orang Indonesia. Padahal kelemahan saya kalau ga terpaksa, ga jalan. Jadi apa-apa tuh harus terdesak dulu, baru mau belajar. Juga soal bahasa. Parahnya pula saya tahu kelemahan itu, tapi ga juga bisa memperbaiki. Mungkin karena belum terpaksa juga. Atau karena prinsip hidup saja: mengalir. Hehehe.

Dengar di berita, tadi sore Bengkulu gempa. 7,8 Skala Richter. Mengimbas ke beberapa daerah lain. Goncangannya juga terasa sampai ke sini. Potensi tsunami. Duh! Semoga kerusakan dan korban jiwa ga separah Jogja -- Malam ada rapat di gereja Orchard. Pulang jam 10-an. Naik bis berjubel. Sampai rumah jam 11an.

Cerita Hari Ini - 066


Kaya


Baca di detik.com tentang pemain sepak boal AC Milan asal Brasil, Kaka. Dalam usia mudanya konon ia menjadi pemain dengan gaji termahal di Italia. Pertahun 79 milyar. Itu berarti sebulan lebih dari 6 Milyar. Piuhh!! Belum penghasilan dari sponsor dan bonus. Ckckck. Uang sebanyak gitu mau diapain?

Dalam daftar 50 Orang Terkaya Dunia versi Forbes yang dikeluarkan Maret 2007, urutan 26 ditempati Sergey Brin. 33 tahun. Pendiri situs pencari Google. Kekayaannya ditaksir mencapai US$ 16,6 Milyar. Di bidang olahraga, Tiger Woods yang masih berusia 30 tahun dinobatkan jadi atlet terkaya dengan penghasilan US$ 58 juta.

Muda dan kaya raya. Tapi dipikir dan dirasa, kok ya ga adil gitu. Ada orang yang punya uang segitu banyaknya. Sementara ada orang yang untuk 100-200 perak saja harus berjuang bertaruh nyawa di jalanan. Konon harta 2 milyar penduduk dunia sekarang ini dikuasai hanya oleh beberapa ratus orang.

Padahal pada akhirnya semua yang ada akan kita tinggal. Harta benda akan tinggal kenangan. Alangkah baiknya kalau harta itu digunakan untuk sesuatu yang bernilai abadi -- Hari ini ga kemana-mana. Dewi acara Komisi Wanita terus pelawatan. Saya ga harus ke kantor. Praktis ga ninggalin rumah dari bangun sampai tidur :).

Monday, September 10, 2007

Cerita Hari Ini - 065


Imajinasi



Dari pagi gerimis. Libur ngantor. Ga kemana-mana. Tempo hari pulang dari Kalimantan, saya sempet ke rumah kakak di Jakarta. Ambil map-map berisi kumpulan makalah dan naskah yang dulu saya tulis. Tadi iseng saya baca-baca lagi. Lumayan banyak. Ada beberapa naskah yang belum selesai.

Dua naskah novel anak-anak; satu sudah 90 persen jadi, satu lagi belum separoh. Ada juga naskah sekuel buku dongeng saya, “Rangga Bocah Ajaib.” Juga belum selesai. Jujur saya “kagum” dengan diri sendiri. Hehehe. Eit, tunggu dulu. Bukannya narsis. Cuma ga nyangka saja, dulu koq saya bisa berimajinasi segitunya :).

Sekarang saya "gagap" kalau nulis fiksi. Pernah nyoba lagi waktu diminta ngebukuin skenario film Medley -- yang beberapa bulan lagi akan release. Cuma bingung mau mulai dari mana. Terus mandeg. Mungkin karena sudah terlanjur "terformat" nulis yang "real", jadi kemampuan berimajinasi saya "hilang".

Howard Gardner -- pakar pendidikan yang memperkenalkan teori Multiple Intelligence --memasukkan kemampuan berimajinasi sebagai salah satu pembentuk kecerdasan seseorang. Dan imajinasi itu harus terus dirangsang, diasah, dan ditumbuhkembangkan. Kalau ga “dipakai” ya bisa terkubur.

Monday Story - 16


Bukan Cucu Pilihan


Luo Cuifen, seorang Ibu asal Songming, Provinsi Yunan, China, sedang bersiap untuk menghadapi operasi serius. 23 dokter dari berbagai negara siap untuk menanganinya. Ia akan menjalani dua kali operasi. Dokter sebanyak itu diperlukan karena kasus Luo yang tidak biasa. Di dalam tubuhnya ditemukan 26 jarum menancap. Ada yng menusuk paru-paru, hati, dan juga ginjalnya. Yang lebih luar biasa lagi adalah semua jarum itu ditanam oleh nenek Luo saat ia lahir. Penyebabnya? Nenek Luo kecewa karena mendapati cucunya yang lahir ternyata berjenis kelamin perempuan. Bukan laki-laki. Untuk melampiaskan rasa kecewanya, sang nenek menancapka 26 jarum ke tubuh bayi malang itu. (Sumber : Koran Sindo)

Kilasan:
Kecewa karena harapan tidak sesuai kenyataan adalah manusiawi. Tapi jangan sampai rasa kecewa membuat kita bertindak di luar kewajaran. Apalagi sampai mencelakai orang lain.

Cerita Hari Ini - 064


Berenang


Sore sepulang gereja ga ada acara. Istirahat sebentar. Terus ke West Mall. Kezia dan Karen ngajak ke library. Dewi juga ada yang mau dibeli. Ga lama-lama sih. Jam 20.30-an sudah di rumah. Saya terus berenang. Sendiri. Kalau berenang sama anak-anak seringnya malah jadi “main air” :).

Pundak kanan saya dua minggu belakangan ini suka ngilu. Mungkin karena keseringan gemblok ransel. Selama di sini saya hampir gak lepas gemblok ransel -- isinya bisa buku, note book, air minum, payung, baju ganti anak-anak, dsb. Mungkin juga kebanyakan ngetik. Ketika ngetik kan tangan terus posisinya ngegantung.

Ada teman yang pernah punya masalah serupa. Katanya ia sembuh dengan banyak berenang. Penelitian menunjukkan berenang memang olahraga yang oke. Seluruh otot tubuh terlibat. Melatih jantung dan paru-paru. Juga efektif membakar lemak. Bahkan manfaat berenang bisa dirasakan juga oleh penderita asma dan epilepsi.

Berenang malam-malam asyik sekalee. Sekeliling temaram. Cuma saya yang berenang. Berpayung langit. Benar-benar santai. Pas nyelem hening banget. Ga ada suara lain selain gelegak air di telinga. Rasanya "nyess" gitu. Damai. Tenang. Tambah lagi deh manfaat berenang; menentramkan hati, menenangkan jiwa :).

Sunday, September 09, 2007

Lantern on Sunday - 15


Kemurahan Hati


Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Matius 5:7.

Ya, kemurahan hati selalu bagai pedang bermata dua; mengenai yang menerima, mengenai pula yang memberi. Ketika kita bermurah hati kepada orang lain, itu berarti kita bermurah hati kepada diri sendiri.

Maka, selagi ada kesempatan untuk menebar benih kemurahan hati, lakukanlah itu jangan menahan-nahan.

Sebab akan ada saatnya kita pun menuai kemurahan hati; bisa dari orang yang kepadanya kita bermurah hati, bisa juga dari orang lain yang tidak disangka-sangka.

Tapi awas, jangan menjadikan itu sebagai tujuan. Sebab kalau tujuan kemurahan hati kita adalah untuk mendapat kemurahan; kita tidak tulus, berpamrih.

Kemurahan hati yang kita terima biarlah itu menjadi akibat dari kemurahan hati kita, bukan sebab dari kemurahan hati kita.(Ayub Yahya)

Saturday, September 08, 2007

Cerita Hari Ini - 063


Kagum


Siang ke Turf City, ketemu teman-teman dari Vision Network Society -- LSM Singapore yang punya concern dalam pemberdayaan negara berkembang kayak Indonesia, Myanmar, dan Srilangka; terutama melalui pengembangan potensi pertanian. Program andalan mereka IntegraCD. Integral Community Development.

Program itu diyakini bisa jadi salah satu solusi menangani masalah kemiskinan di negara berkembang. Semuanya berbasis petanian. Kita mau menjajaki kerja sama dengan mereka. Dalam "bermissi bagi dunia" kita ga bisa bekerja sendiri, tapi perlu membangun link dengan lembaga lain; entah gereja lain atau pun LSM.

Pengelola LSM itu masih muda-muda. Salah satunya pernah tinggal di Indonesia. Saya selalu kagum dengan orang-orang yang di usia mudanya telah berani memilih untuk hidup dalam visi dan idealisme: berbuat "sesuatu" yang berarti buat dunia ini. Meninggalkan comfort zone masuk ke "kancah pergumulan".

Dari Turf City terus ke gereja. Rapat panitia Natal. Malamnya dampingi Family Fellowship di daerah Pasir Panjang. Bareng Dewi, Kezia dan Karen. Pulang hampir jam 11 malam. Kezia dan Karen ketiduran. Digendong. Untung ada teman yang nganterin, jadi sekalian bantuin gendong :). Thx, teman.

Info Sabtu - 10

Stress-kah Anda?


Bila makin cepat bergeraknya, makin stress lah anda.

Seorang guru mengatakan " saya merasa gambarnya bergerak tetapi perlahan, seperti bernafas"

Gambar-gambar ini dipergunakan untuk mengetahui level stress yang dapat ditangani seseorang.

Semakin perlahan pergerakan gambarnya, semakin baik kemampuan seseorang mengatasi stress.

Seorang kriminal yang pernah di test mengatakan gambar-gambar tersebut berputar sangat cepat.

Seorang usia lanjut dan anak-anak mengatakan gambarnya tidak bergerak.

Gambar-gambar ini tidak ada yang animasi, semua adalah gambar statis.

Silahkan mencoba :)


Friday, September 07, 2007

Cerita Hari Ini - 062


Munir


Hari ini persis 3 tahun meninggalnya Munir. Aktivis HAM Indonesia dan mantan koordintaror KONTRAS. Ia meninggal misterius di pesawat GA 974 dalam perjalanan ke Amsterdam, Belanda. Belakangan santer diberitakan ia meninggal diracun. Karena kadar arsenik yang tinggi dalam darahnya.

Ibarat cerita detektif di film-film Holywood, "drama" pun bergulir. Proses persidangan yang panjang dan berbelit. Satu per satu fakta baru terungkap, tapi toh tidak bisa membuat masalah ini terang benderang. Hingga kini Suciwati, istri Munir, terus berjuang untuk mendapatkan keadilan.

Saya pernah baca profilnya di Kompas. Ia sangat bersahaja; gigih menegakkan kebenaran dan keadilan hukum, meski berulang kali mendapat ancaman. Munir menambah deretan orang-orang yang mati muda meninggalkan “jejak harum" dan patut dikenang -- Soe Hok Gie, Chairil Anwar, Ahmad Wahib, Kartini, dll.

Begitulah, pada akhirnya kita semua akan sampai ke titik itu. Cepat atau lambat. Pertanyaannya, "jejak" apa yang akan kita tinggal? -- Setengah harian nemenin Kezia dan Karen ke Science Centre. Dewi ada acara gereja. Denger dari teman Jakarta hujan gede. Dan seperti biasa macet-cet. Di sini malah lagi panas terik nih.

Sporty Friday - 09


Mati di Lapangan Hijau



Agustus 2007, Antonio Puerta meninggal dunia setelah tiga hari koma, sesaat setelah jatuh di lapangan ketika memperkuat Sevilla melawan Getafe di Liga Spanyol.

Juni 2005, Hugo Cunha, pemain Uanio Leiria di Super Liga Portugal, meninggal dunia setelah pingsan saat sedang berlatih dengan teman-temannya di lapangan.

Oktober 2004, Serginho, pemain Sao Caetano di Liga Brasil, tewas karena gangguan jantung dan pernafasan saat sedang bertanding melawan San Paulo.

Januari 2004, Miklos Feher, pemain Benfica tewas karena serangan jantung saat menjalani pertandingan melawan Vitoria Guimaraes di Liga Portugal.

Juni 2003, Marc-Vivien Foe, pingsan di tengah pertandingan dan kemudian tewas, saat membela negaranya, Kamerun melawan Kolombia di ajang Liga Konfederasi di Lyon.

2003, Maximilliano Patrick Ferreira, tutup usia di rumah sakit setelah mengaku sakit saat berlatih dengan klubnya Botafogo-Ribeirao klub Brasil.

2002, Marcio Dos Santos meninggal dunia di lapangan sesaat setelah mencetak gol bagi klubnya, Deportovo Wanka di Liga Peru.

April 2000, Eri Erianto, menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit setelah pada sore hari sebelumnya ia menderita sakit saat Persebaya Surabaya sedang menjamu PSIM di Liga Indonesia.

1990, Dave Longhurst, striker York City meninggal dunia dua menit sebelum turun minum, saat menghadapi Lincoln City.

1989, Samuel Okwaraji, tewas saat membela Nigeria menghadapi Angola di kualifikasi Piala Dunia. (Sumber : diolah dari detik.com)

Cerita Hari Ini - 061


Ibu Teresa


Baca di koran peringatan 10 tahun wafatnya Ibu Teresa. Seperti banyak orang lain, saya juga pengagum Ibu Teresa. Lahir di Skopje -- sekarang Ibu Kota Republik Macedonia -- 26 Agustus 1910 dengan nama Agnes Gonxha Bojaxhiu. Datang ke India 1929. Mendirikan Ordo Misionaris Kasih Sayang. Wafat 5 September 1997 di Calcutta.

Ia mengabdikan hidupnya untuk melayani orang miskin yang paling miskin; membangun sekolah, menyediakan klinik kesehatan di daerah kumuh. Karena jerihnya, tahun 1979 ia mendapat hadiah Nobel Perdamaian. Saat ini ordo yang didirikannya beranggotakan 4000 biarawati dan mengelola 600 panti asuhan.

Pernah ada orang yang komplen kepadanya, buat apa melakukan pekerjaannya itu toh ga nambah apa-apa buat gereja Katolik; yang Islam tetap mati sebagai Islam, yang Hindu tetap mati sebagai Hindu -- Ia menjawab, “Saya tidak sedang menyebarkan agama. Saya sedang menyebarkan kasih Kristus.” Sungguh menggugah.

Saya rasa ini salah satu "masalah laten" dalam upaya pekabaran injil: orang cenderung hanya menyebarkan agama Kristen, dan tidak menyebarkan kasih Kristus -- Pulang kantor mampir di pasar depan gereja, belanja buah-buahan. Malam ada acara kebersamaan anak-anak rohani di rumah.

Wednesday, September 05, 2007

Cerita Hari Ini - 060


Museum


Siang bareng Dewi, Kezia dan Karen ke Museum Nasional di Orchard. Menurut saya itu salah satu tempat terbaik di Singapore, selain Esplanade dan National Library. Bagus banget. Sudah lama sebenarnya saya pengen ngajak anak-anak ke sana. Baru sempet. Pas mereka lagi libur juga.

Museum itu dibuka pertama kali 1887 oleh Sir Frederick Weld. Awalnya disebut Raffles Library and Museum. Untuk menghormati Sir Stamford Raffles, founder Singapore yang memang sangat concern terhadap pengembangan warisan budaya. 1965 museum dipisah dari perpustakaan. 2003 direnovasi. Akhir 2006 dibuka lagi.

Isinya segala hal berkenaan dengan Singapore tempo doeloe; foto, film, musik, model pakaian, dsb. Sangat interisting. Sayang ga bisa ngelihat semua. Waktunya ga keburu. Jadi ngebayangin, gimana kira-kira orang 100-200 tahun di masa depan ngelihat keadaan dan cara hidup kita yang hidup di zaman sekarang?

Tiba-tiba saya jadi ngerasa absurd. Segala yang ada sekarang akan jadi masa lalu. Saat ini ada besok-lusa tiada. Arrgghh. Maka memang yang terbaik tuh nikmati dan gunakan masa sekarang sebaik-baiknya. Semoga apa yang kita bikin sekarang kelak jadi kenangan indah dan layak "dimuseumkan".

Tuesday, September 04, 2007

Cerita Hari Ini - 059


Informasi


Siang ke Gleneagles. Nengok teman dari Jakarta yang lagi berobat. Dewi, Kezia, Karen bareng teman gereja jalan-jalan ke Batam. Pergi siang pulang malam. Singapore-Batam naik ferry 30 menitan. Beberapa teman biasa dolan ke sana. Kadang cuma untuk makan atau beli keperluan sehari-hari :).

Dari Gleneagles terus ke kantor. Sampai sore. Pulang baru nyadar ga bawa kunci rumah. Jadi “luntang-lantung” deh. Ke China Town. Tempo hari waktu diajak makan teman di sana, saya pernah ngelihat Museum Tibet. Pengen tahu. Tapi sudah muter-muter ga nemu. Saya memang payah kalau soal jalan.

Tadinya mau terus ke toko buku Borders. Tapi SMS-an sama teman janjian ketemu di food court. Makan bubur kodok Lorong 9 Geylang dan kuetee Tian Jin Fong Kee -- konon itu bubur dan kuotee paling enak di sini -- Dan betul saja, hau ce tenan. Saya baru tahu ada makanan enak di situ :).

Saya biasa ngumpulin informasi tempat makan yang oke. Dimana pun saya makan, kalau asyik saya catat. Pernah kepikir bikin buku informasi seputar tempat makan :), tapi rasanya sudah banyak. Jadi ya, untuk keperluan pribadi. Kalau ada teman yang perlu atau nganter tamu informasi itu bisa berguna kan.

Cerita Hari Ini - 058


Tol


Siang ke Sentosa. Seminggu ini Kezia dan Karen libur sekolah. Kita sudah member. Lumayan hemat. Untuk family 50 $ setahun. Selain gratis masuk dengan monorel, di beberapa tempat makan dan arena bermain di dalam juga dapat diskon. Di kawasan wisata lain -- Science Centre, Zoo, Bird Park -- juga bisa member.

Baca Kompas on-line di Jakarta lagi ramai kenaikan tarif jalan tol. Rata-rata 20%. Terakhir kali 13 ruas jalan tol mengalami kenaikan tarif tahun 2005. Kayaknya cuma di Indonesia tarif jalan tol makin lama makin naik. Setahu saya, di luar negeri tarif jalan tol itu makin lama justru makin turun. Ngoshh!!

Yang aneh alasannya. Katanya untuk menarik minat investor jalan tol dan supaya pengelola jalan tol bisa efisien hingga bisa investasi bangun jalan tol lagi. Lakadalah. Wong selama ini pelayanan jalan tol payah koq. Macet -- sampai diplesetin tol = tetep ora lancar -- derek liar, fasilitas penerangan, kualitas jalan. Ngosh!!

Protes bermunculan dari berbagai kalangan. Tapi rupanya pemerintah punya "hitung-hitungan" sendiri. Semoga "kalkulator" pemerintah turut menghitung beban rakyat. Kenaikan harga bahan pokok + kenaikan tarif tol + kenaikan tarif angkutan + kenaikan BBM + kenaikan TDL + kenaikan lainnya. Sigh!!

Monday, September 03, 2007

Monday's Story - 15


Kemasan


Pemerintah China benar-benar serius mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2008 di Beijing. Selain pembangunan berbagai venue modern. Pemerintah juga mulai mengubah berbagai rambu penunjuk jalan dan petunjuk fasilitas umum yang ada saat ini dengan menambahkan Bahasa Inggris. Tapi tidak itu saja. Beijing bahkan melangkah lebih jauh. Mengubah nama jenis masakan atau menu yang kalau diterjemahkan terdengar lucu. Misalnya mengubah menu "hidangan ayam perawan" menjadi "daging ayam muda". Atau "kepala singa terbakar" berganti nama "baso daging babi". Daripada membuat pengunjung dan turis mancanegara tertawa, China yang menyiapkan 2.753 hidangan dan minuman itu, memutuskan untuk mengalah dan mengganti namanya. (sumber : koran sindo).

Kilasan:
Nama --sebagaimana juga tampilan luar dan fisik-- penting untuk kesan pertama. Jangan sampai belum-belum orang sudah "ilfil". Jadi walau bukan segala-galanya, kemasan, penampilan, fisik, jangan sampai diabaikan.

Cerita Hari Ini - 057


Talent


Hari ini di kebaktian umum ada apresiasi untuk para guru. Kemarin kan Teacher's Day. Anak-anak membacakan puisi. Lalu semua guru -- GSM, guru kelas bahasa Inggris untuk para TKWI, pelatih paduan suara, dan para pembina komisi -- mendapat kenang-kenangan kecil yang dibagikan oleh anak-anak.

Siang pimpin khotbah di gereja Orchard. Malam ga ada acara. Santai. Iseng-iseng nyetel TV. Selama di sini saya jarang sekali nonton TV. Waktu saya lebih banyak di depan notebook :). Pas ada acara menarik. America’s Got Talent. Mirip-mirip dengan American Idol. Ajang pencarian bakat. Berhadiah uang US $ 1 juta.

Acara itu awalnya disiarkan televisi NBC sejak Juni 2006. Saat ini sudah disiarkan di lebih 10 negara. Juga sudah dibuat versi lokalnya di 13 negara. Saya ga tahu di Indonesia sudah ada belum. Pesertanya menampilkan berbagai talent; nyanyi, main musik, sulap, akrobat, dsb. Ada yang cuma modal nekad. Ada juga yang talent-nya benar-benar oke.

Kayak seorang gadis muda yang badannya lentur banget. Bisa memanah tepat sasaran dengan kaki ditekuk sampai wajah. Terus pasangan yang bisa gonta-ganti busana bahkan gaya rambut dalam sekejap. Luar biasa. Mereka pasti bekerja sangat keras mengembangkan talent-nya itu -- Talent kan bukan sesuatu yang sudah jadi.

Sunday, September 02, 2007

Lantern on Sunday - 14


Berbuat Kebaikan



Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu. Amsal 19:17.

Ketika kita bisa berbuat kebaikan kepada seseorang yang membutuhkan pertolongan, siapakah yang pertama-tama perlu berterima kasih?

Orang itu kepada kita? Bukan!

Justru kitalah kepada orang itu.

Sebab dengan kita bisa berbuat kebaikan kepada sesama, itu berarti kita akan mendapat kesempatan menerima kebaikan Tuhan. (Ayub Yahya)

Saturday, September 01, 2007

Cerita Hari Ini - 056


Puerta


Baca di detik.com tentang Antonio Puerta, bek kesebelasan Sevilla dan tim nasional Spanyol. Di tengah pertandingan Sevilla melawan Getafe di Liga Spanyol ia jatuh pingsan. Koma tiga hari sebelum akhirnya meninggal 28 Agustus kemarin. Serangan jantung. Usianya baru 22 tahun. Istrinya tengah hamil tua.

Semua laga Liga Spanyol minggu ini pun didedikasikan untuk Puerta. Para pemain memakai ban hitam di lengan. Mengheningkan cipta sesaat sebelum bertanding. Mengenakan kaos bernomor 16 milik Puerta. Dan semua gol yang tercipta dipersembahkan untuk Puerta. Hanya itu yang bisa dilakukan. Mengenang.

Hikmahnya seperti yang dibilang Pepe Reina, Kiper Liverpool, bahwa betapa pun sepakbola hanyalah sebuah permaianan. Bukan segala-galanya. Menjaga kesehatan adalah faktor utama -- Begitulah, kerap orang lupa prioritas hidup. Keasyikan "berlari" mengejar sesuatu yang bukan utama, sampai akhirnya kehilangan yang utama.

Hari ini cukup padat. Pagi ikut ceramah Indonesia Kini dan Esok sambungan kemarin. Lanjut acara perpisahan dengan teman yang mau pindah ke Amerika. Kembali ke gereja follow up retret majelis beberapa bulan lalu. Pulang. Istirahat sebentar. Terus acara ulang tahunan beberapa teman GSM.

Cerita Hari Ini - 055


Ahok


Siang lunch sama Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), mantan Bupati Belitung Timur. Penerima penghargaan Penyelenggara Negara Anti Korupsi 2006. Ia mundur dari jabatan Bupati untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung. GPBB mengundang ia untuk memberi ceramah tentang Indonesia Kini dan Esok.

Ahok ini unik. Terbilang masih muda. 41 tahun. S1 Geodesi Trisakti, S2 MM Prasetya Mulya, pengusaha cukup sukses, keturunan Tionghoa, Ketua Majelis sebuah gereja besar di Jakarta. Lalu memutuskan terjun ke dunia politik hingga menjadi Bupati -- orang Tionghoa pertama yang jadi Bupati -- Saya pernah baca ulasan tentang ia di koran Kompas.

Ngobrol dengannya asyik. Jauh dari kesan formal mantan pejabat pemerintah. Ia bilang awalnya buta soal politik, tapi pengalamannya sebagai anggota majelis gereja banyak sekali membantu. Katanya, gereja adalah "akademi politik terbaik". Setuju. Hehehe. Saya salut untuk keberaniannya dan "kenyelenehannya".

Luar biasanya lagi ia berhasil membuktikan, bahwa atribut kekristenannya bukan penghalang untuk berkarya secara positif di daerah yang mayoritas non Kristen. Good. Andai saja semua pejabat Indonesia melihat jabatan sebagai panggilan untuk berbuat baik bagi bangsa dan negara, bukan sebagai kesempatan mengeruk kekayaan.

Thursday, August 30, 2007

Cerita Hari Ini - 054


Bahasa


Pagi ke Mount Alvernia Hospital nengok Pak Andreas Yewangoe, Ketua PGI, yang mau operasi di sana. Ada "urat kejepit" di punggungnya. Minggu ini rupanya lagi banyak orang Indonesia yang ke sini untuk urusan kesehatan; medical check up, berobat atau operasi. Dari Senin, Selasa, Rabu, Kamis ada terus.

Pas saya datang, Pak Yewangoe sudah mau dibawa ke ruang operasi. Seperti biasa suster nanya ini itu dulu. Karena ngomongnya singlish, Pak Yewangoe kesulitan ngertiin -- Tempo hari teman yang orang Amerika juga kesulitan dengan bahasa Inggris sini. Habis laen, katanya -- Jadilah saya penerjemah dadakan :).

Bukan karena saya bisa, tapi lebih karena biasa. Saya sudah beberapa kali nengok orang yang mau operasi. Jadi sudah ga asinglah dengan pertanyaannya. Lagian dari bahasa tubuh si suster bisa “kebaca” artinya. Ngerti hasil nebak dan nembak. Hehehe. Bahasa kan ga melulu soal skill, tapi juga soal kebiasaan.

Pulang dari rumah sakit terus ke gereja. Naik taxi. Sopirnya ibu-ibu. Sempat ngobrol. Sopir taxi di sini kadang asyik diajak ngobrol. Tapi kadang nyebelin juga. Sudah mukanya "masem", ga ramah, malah ga jarang galakan ia dari kita. Malam ada rapat evaluasi tim Mission Trip Kalimantan di rumah.

Kata Orang - 15


Sympathy



The soul of conversation is sympathy – Jiwa dari setiap pembicaraan adalah perasaan simpati. (Thomas Campbell)

Percikan:
Untuk membuat orang lain merasa dihargai, pasanglah telingamu. Untuk membuat ia merasa diperhatikan, siapkan hatimu.

Cerita Hari Ini - 053


Rumah makan



Hujan lagi nehh. Siang janji ketemu teman dari Jakarta. Ia lagi medical check up di sini. Berangkat berdua Dewi. Kita lunch di Noodle Palace Restaurant di Centre Point. Yang makan antri. Nasi goreng ikan asin dan panggang babinya hau ce. Saya pernah beberapa kali makan di situ, tapi biasanya makan mie.

Jadi inget cerita sukses orang yang buka rumah makan -- kayak Bakmi Gajah Mada, Es Teler 77, Ayam Goreng Suharti, Bakso Lapangan Tembak, Seafood 212, Bakmi Kadin, Soto Bangkong, Kwetiau Akang, Nasi Campur Putra Kenanga, Soto Mie Ciseeng. Asyik kali ya, punya rumah makan laku begitu.

Tapi kata teman, buka rumah makan tuh capek. Ga laku capek pikiran, laku capek badan. Apalagi kalau ngehadapi customer yang reseh bisa tambah capek hati. Sudah banyak maunya, "darah tinggi" pula. Pernah katanya, ia sampai dibentak-bentak oleh pengunjung yang merasa kelamaan nunggu pesanannya keluar.

Namanya manusia memang gampang-gampang susah. Ekspektasinya beragam. Sulit "dipuasin". Maka ga heran kalo customer satisfaction menjadi isu penting dalam dunia marketing -- dari Centre Point saya terus pulang. Dewi lanjut acara istri-istri pendeta. Malam saya ada rapat di rumah teman.

Wednesday, August 29, 2007

Tips n Tricks - 15


Tips : Ekonomis Berkendara


Lakukanlah perawatan kendaraan secara rutin untuk memeriksa dan menyetel kondisi mesin.

Hindari memanaskan mesin terlalu lama sebelum berkendara. Selama mesin bekerja maka bahan bakar tetap terkirim, sehingga banyak BBM yang terbuang sia-sia.

Pertahankan kecepatan kendaraan sedapat mungkin sekitar 70 ~ 80 km/jam.

Hindari kecepatan tinggi yang tidak perlu semakin tinggi kecepatan sebanding dengan tingginya putaran mesin sehingga bahan bakar minyak yang harus dikirimpun semakin besar.

Sesuaikan gigi percepatan dengan kecepatan kendaraan, gunakan gigi rendah untuk menjalankan kendaraan pertama kali.
Contoh: Gigi 1 Kecepatan 0-15 km/jam
Gigi 2 Kecepatan 15-35 km/jam
Gigi 3 Kecepatan 35-50 km/jam
Gigi 4 Kecepatan 50-70 km/jam
Gigi 5 Kecepatan 70 ~ km/jam

Lakukan akselerasi/penekanan pedal gas secara perlahan (bertahap), jangan melakukan secara tiba-tiba karena dapat mengakibatkan terjadinya penambahan bahan bakar secara berlebihan.

Hindari muatan yang berlebihan. Untuk membawa beban yang besar dibutuhkan tenaga yang besar yang berarti bahan bakar yang seimbang.

Matikan mesin saat kendaraan berhenti dalam waktu lama (parkir).

Aktifkan penyejuk udara (AC) dengan temperatur yang tidak terlalu rendah. Hal ini akan membuat kerja kompresor tidak terlalu lama (atau matikan bila perlu).

Jangan meletakkan kaki kiri pada pedal kopling saat berkendara atau berkendara dengan setengah kopling. Ini akan mengakibatkan tenaga mesin tidak sepenuhnya tersalurkan untuk menggerakkan kendaraan.

Gunakan bahan bakar sesuai nilai oktan yang disarankan oleh produsen. Nilai oktan bahan bakar akan menentukan pembakaran yang sempurna, sehingga sangat berpengaruh terhadap tenaga yang dihasilkan oleh mesin.

Gunakan ban dengan kembang dan tekanan angin yang tepat.

(Sumber : Astraworld.com)

Klik :
Kemampuan mengoperasikan sesuatu bisa dipelajari, tapi tidak kemampuan untuk menjalankan sesuatu dengan penuh tanggung jawab.

Tuesday, August 28, 2007

Cerita Hari Ini - 052


Andai


Seharian hujan terus nih. Dari pagi. Hampir-hampir ga ada sinar matahari. Ngosh!! Siang ke Gleneagles. Nengok teman dari Nias yang mau operasi sinus. Dapat kabar dari teman di Jakarta, anak penderita tumor otak yang tempo hari saya dan Kezia tengok hari Rabu lalu meninggal dunia. Pas saya di Kalimantan.

Saya kaget. Ga kerasa mata saya "berkaca-kaca". Waktu kita nengok, ia masih tampak ceria; tertawa, berbincang. Ga ada tanda-tanda mengidap penyakit yang parah. Saya sempat membelai kepalanya sebelum kita berdoa. Ia ganti baju operasi dibantu ayahnya. Berbaring di ranjang. Lalu didorong ke ruang operasi.

Kita ngikutin dari belakang. Ia dadah-dadah sambil "mengulum" senyum malu-malu. Sebelum masuk ke ruang operasi saya sempet memegang tangannya dan bilang, "Tuhan Yesus sayang kamu." Itu terakhir kali saya melihatnya -- Saya berbincang sebentar dengan ibu dan tantenya, lalu pamit pulang.

Sempat terbersit dalam benak saya, andai ia ga dioperasi mungkin malah masih punya waktu untuk hidup lebih lama. Walau cuma beberapa bulan. Argghh!! Terlepas dari kesadaran bahwa hidup ini hanyalah “titipan”, kadang kita ga bisa menghindar dari pertanyaan perandaian macam itu. Doa saya untuk orang tuanya.

Cerita Orang Biasa - 14


Mak Paenah


Usianya 86 tahun. Sejak suaminya terbunuh saat perang kemerdekaan. Sejak saat itu ia menjanda sambil membesarkan anaknya. Menurut pengakuannya, ia cuma punya keahlian menjual pecel. Jadi itulah yang dijadikan penopang hidupnya. Sekarang anak-anaknya sudah mandiri. Tapi Mak Paenah tetap berjualan nasi pecel. Ketika ditanya uangnya untuk apa, dengan polos ia menjawab, "disimpan di bawah bantal, untuk nolong orang, kali ada yang perlu." Lalu kenapa masih kerja di usia setua itu dengan riang ia menjawab, "nganggur itu bikin sakit. Manusia ya harus bekerja." Mak Paenah berjualan di depan kantor DPRD Sumatera Utara. Suatu saat ia menghilang, ternyata pindah ke Lapangan Merdeka. Kenapa pindah, Mak? "Di situ sudah ada yang muda jualan pecel juga. Saya nggak mau bersaing. Rejeki sudah ada yang ngatur. Biar saya yang tua ini yang pindah," jawabnya tanpa emosi. Kemudian Mak Paenah beranjak. Mendorong kereta pecelnya. Roda becaknya sering kempes karena kurang angin. Hari itu ia sudah menjual habis nasi pecelnya. Harganya Rp. 1.500 sepincuk. Murah. Karena dalam berbisnis Mak Paenah punya prinsip sederhana, "Kalau untung jangan banyak-banyak. Itu serakah namanya." (taken from Kompas)

Cermin:
Bekerja adalah pengabdian. Kalaupun bukan untuk orang lain, minimal untuk diri sendiri. Terima kasih, Mak Paenah.

Cerita Hari Ini - 051


Nagabonar


Siang setelah Karen sekolah, berdua Dewi nonton vcd Nagabonar Jadi 2. Waktu film Nagabonar pertama diputer, saya baru kuliah di Jogja. Termasuk film box-office Indonesia. Nagabonar adalah tokoh rekaan Asrul Sani. Sineas Indonesia yang juga menulis skenario film "Titian Rambut di Belah Tujuh" dan "Noesa Penida".

Nagabonar Jadi 2 oke banget. Kaya dengan perenungan cerdas sekaligus menghibur. Yang saya kagum dari Nagabonar: kecintaannya pada bangsa, kejujuran dan kesederhanaannya, serta keteguhan dan ketulusannya dalam berelasi dengan sesama melampaui kecintaan terhadap uang. Good. Relevan dengan masalah “laten” di Indonesia.

Adegan mengharukan ketika Nagabonar tiba di depan patung Jendral Sudirman yang sedang berdiri tegak memberi hormat. Sambil menangis dan menunjuk-nunjuk ke arah mobil-mobil yang berseliweran ia berteriak, “Turunkan tanganmu, Jendral! Tidak semua mereka berhak menerima hormatmu.”

Tahun 2003 lalu patung yang dibangun dengan dana 3,5 milyar di ujung jalan Sudirman itu memang sempat jadi kontroversi -- Malam berdua Karen ke Paragon. Ketemu teman pendeta yang lagi medical check-up di sini. Mampir di Toys r Us sebentar. Pulang antri taxi puaanjang. Biasa Orchard kalau jam 9-10 malam. Jadi naik bis walau umpel-umpelan.

Monday, August 27, 2007

Monday's Story - 14


Saving Private Jason


Film karya Steven Spielberg, Saving Private Ryan, yang diproduksi tahun 1998 dan meraih Oscar kini terjadi di dunia nyata. Pentagon memulangkan Jason Hubbard, serdadu asal Clovis, California yang bertugas di Irak sejak tahun 2005. Alasannya, dua adik kandung Jason, Nathan Hubbard dan Jared Hubbard telah tewas di medan perang Irak. Jason memohon ijin ibundanya untuk diperbolehkan ke Irak sejak kematian adiknya Jared. Misinya sederhana, ingin melindungi adiknya Nathan. Sayangnya, Jason harus menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri ketika Nathan meninggal saat helikopter Black Hawk yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Saat itu, Jason dan Nathan naik dua helikopter berbeda yang berjalan beriringan. Mereka tidak diperbolehkan naik dalam helikopter yang sama untuk menghindari resiko kematian bersama. Dan kematian "memilih" Nathan, orang yang ingin dilindungi Jason. Nathan adalah satu dari 3.725 tentara AS yang tewas sejak Maret 2003. (sumber : Koran Sindo)


Kilasan :
Kematian --sebagaimana kehidupan-- adalah misteri. Tiada terduga. Tidak bisa diatur sesuai kehendak kita. Yang bisa kita lakukan hanyalah menjalani sebaik-baiknya. Berupaya sekeras-kerasnya. Dan berserah sebulat-bulatnya.

Sunday, August 26, 2007

Cerita Hari Ini - 050


Lah Tahzan


Kemarin sempet diajak lunch sama teman-teman GKI Kaput. Makan di Sinar Medan Kelapa Gading. Kepiting lagi :). Kepiting telur asinnya hau ce. Sorenya ke rumah kakak di Serpong. Sempat dipijit dulu. Baru kerasa pegel-pegel sekujur badan. Terus mampir ke Gramedia di Mall Gading Serpong.

Beli buku yang katanya lagi populer. Lah Tahzan, Jangan Bersedih. Karangan DR. Aidh al-Qarni, penulis asal Saudi Arabia. Konon itu buku terlaris di Timur Tengah. Terjemahan Indonesianya juga best seller. Pertama terbit tahun 2003. Tahun 2006 sudah cetakan 36. Ckckck!!

Isinya tentang bagaimana hidup bijak dan bajik. Banyak mengutip ayat Al-Quran, diterapkan dalam topik-topik yang santai dan praktis. Kayak nikmati rasa sakit, jangan bersedih karena kehilangan rejeki, perbanyak membaca dan merenung, hadapi masalah dengan tenang, jangan sedih kalau dizalimi, dsb.

Klise tapi tetap "segar". Ringan tapi ga dangkal. Saya jadi kepikir untuk menulis buku "kayak gitu" bertolak dari Kitab Amsal -- Sore pulang ke Singapore. Naik Value Air. Welcome to the jungle! Tiba-tiba saya koq jadi merindukan Kalimantan :). Pengalaman "berat" memang selalu manis bila dikenang. Hehehe.

What's Up?

Mission Trip Kalimantan - 02
Terentang Baru - Modang - Balai Berkuak -Baran
20-24 Agustus 2007

The Friends :











The Team :











The Happy Me :











The Mark :

What's Up?

Mission Trip Kalimantan - 01,
Terentang Baru - Modang - Balai Berkuak - Baran
20 - 24 Agustus 2007

The Transportation :








The Surrounding :








The Bedroom :








The Bathroom :