Hidup seumpama sebuah sungai; mengalirlah. Dengan keyakinan di mana pun kita “terdampar”, di situ Tuhan menyediakan sesuatu yang baik. Maka, berdamai dengan kenyataan itu indah.
Friday, September 07, 2007
Cerita Hari Ini - 062
Munir
Hari ini persis 3 tahun meninggalnya Munir. Aktivis HAM Indonesia dan mantan koordintaror KONTRAS. Ia meninggal misterius di pesawat GA 974 dalam perjalanan ke Amsterdam, Belanda. Belakangan santer diberitakan ia meninggal diracun. Karena kadar arsenik yang tinggi dalam darahnya.
Ibarat cerita detektif di film-film Holywood, "drama" pun bergulir. Proses persidangan yang panjang dan berbelit. Satu per satu fakta baru terungkap, tapi toh tidak bisa membuat masalah ini terang benderang. Hingga kini Suciwati, istri Munir, terus berjuang untuk mendapatkan keadilan.
Saya pernah baca profilnya di Kompas. Ia sangat bersahaja; gigih menegakkan kebenaran dan keadilan hukum, meski berulang kali mendapat ancaman. Munir menambah deretan orang-orang yang mati muda meninggalkan “jejak harum" dan patut dikenang -- Soe Hok Gie, Chairil Anwar, Ahmad Wahib, Kartini, dll.
Begitulah, pada akhirnya kita semua akan sampai ke titik itu. Cepat atau lambat. Pertanyaannya, "jejak" apa yang akan kita tinggal? -- Setengah harian nemenin Kezia dan Karen ke Science Centre. Dewi ada acara gereja. Denger dari teman Jakarta hujan gede. Dan seperti biasa macet-cet. Di sini malah lagi panas terik nih.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment