Hidup seumpama sebuah sungai; mengalirlah. Dengan keyakinan di mana pun kita “terdampar”, di situ Tuhan menyediakan sesuatu yang baik. Maka, berdamai dengan kenyataan itu indah.
Saturday, February 07, 2009
Catatan Hari Ini 028
Apa Adanya
Hidup apa adanya -- walau yang apa adanya itu gak secemerlang dan segemerlap orang lain -- akan selalu lebih nikmat daripada hidup mengada-ngada; bertopeng atau bergincu tebal. Palsu. Bayangkan, kamu punyanya "kijang", tetapi kamu ingin orang-orang tahunya kamu punya "mercy", apa gak repot sendiri tuh?
Kita kerap dibikin susah karena ingin lebih dari yang sebenarnya. Lalu memilih hidup dalam kepalsuan. Padahal hidup dalam kepalsuan itu melelahkan. Dan bila suatu saat terbongkar, "harganya" pun bisa dua kali lipat -- bukan hanya rasa malu yang akan kamu tuai, tetapi juga kamu akan kehilangan respek dari orang lain.
Biasanya orang hidup mengada-ngada karena ingin mendapat simpati dari orang lain. Mereka salah. Sebab simpati itu datang bukan karena apa yang kita punya, tetapi karena apa yang kita lakukan. Kamu boleh punya segala-galanya di dunia ini, tetapi kalau apa yang kamu lakukan hanyalah kekacauan dan keburukan, kamu gak akan mendapat simpati.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment