Hidup seumpama sebuah sungai; mengalirlah. Dengan keyakinan di mana pun kita “terdampar”, di situ Tuhan menyediakan sesuatu yang baik. Maka, berdamai dengan kenyataan itu indah.
Thursday, February 19, 2009
Catatan Hari Ini 036
Waktu
Kita hidup dalam waktu. Semua aktifitas kita -- baik bertindak, berbicara, maupun berpikir -- mau gak mau akan "memakai" waktu. Misalnya kamu berbicara 10 menit, itu artinya 10 menit waktu dalam hidupmu terpakai untuk berbicara. Demikian pula bila kamu melakukan ini dan itu, berpikir begini dan begitu.
Maka perlu sekali kamu "mengelola diri", agar kalau bicara hanya bicara yang berguna; kalau bertindak hanya bertindak yang membangun; kalau berpikir hanya berpikir yang bernilai. Dengan kata lain lakukan, katakan, pikirkan hal-hal yang memang setimpal dengan "harga" waktumu.
Sebab waktu gak akan kembali. Ia akan terus menggelinding, tanpa bisa dihentikan. Jadi, sungguh sayang kalau kamu pakai waktumu untuk hal-hal yang gak ada gunanya apa-apa, gak ada artinya apa-apa. Lebih sayang lagi kalau kamu habiskan waktumu untuk hal-hal yang buruk dan merugikan. Itu berarti kamu telah "kehilangan" dua kali.
Wednesday, February 18, 2009
Catatan Hari Ini 035
Tubuh
Tubuhmu punya kehendaknya sendiri. Bajik dan bijaklah menanganinya. Kalau ia lelah, letih, atau mulai flu dan sebangsanya, itu tanda ia minta istirahat. Maka berilah ia waktu untuk beristirahat. Biarkan ia rileks. Jangan memforsirnya. Sebab kalau sampai ia ambruk, kamu sendiri yang repot. Gak bisa kerja maksimal, atau malah gak bisa kerja apa-apa.
Tetapi jangan juga segala kemauannya selalu diikuti. Jangan. Ada saatnya ia malas; susah diajak kerja, susah diajak bergerak. Inginnya tiduran terus, leha-leha terus. Bila demikian adanya, gak usah ragu untuk "memaksanya". Sebab kalau kemalasannya diikuti, bisa-bisa ia keterusan. Lama-lama malah jadi loyo dan letoy.
Intinya, kasihilah tubuhmu; rawat ia sebaik-baiknya, jaga ia sebenar-benarnya -- Jangan lupa, mengasihi gak berarti selalu memenuhi apa yang ia mau atau senangi; ada kalanya mengasihi berarti berkata "tidak", untuk sesuatu yang justru bisa merugikannya -- Bila tubuhmu sehat terjaga, cerah terawat, maka kamu sendiri pun akan merasakan manfaatnya.
Tuesday, February 17, 2009
Catatan Hari Ini 034
Tujuan Hidup
Memiliki tujuan hidup itu penting. Sebab tujuan itulah yang akan mengarahkan langkahmu, memberimu "daya dorong" untuk do the best, sekaligus membimbingmu menggunakan setiap "tetes" energi dan "jengkal" talenta yang ada padamu dengan lebih efektif dan efisien. Sehingga hidupmu akan terasa lebih hidup.
Tanpa tujuan, hidupmu akan berlalu tanpa makna. Kosong. Seperti layang-layang putus yang terombang-ambing terbawa rupa-rupa angin kehidupan. Atau seperti bola gak bertuan yang sekadar menggelinding mengikuti kemana saja "si penendang" mengarahkan. Sungguh menyedihkan.
Namun terlebih penting, dasarkan tujuan hidupmu itu pada kehendak dan rencana Tuhan. Bukan semata pada keinginan hatimu. Maka pertanyaan yang perlu kamu gali dan terus gumuli adalah: apa kehendak dan rencana Tuhan dengan menciptakanmu seperti sekarang kamu ada, di tempat sekarang kamu berada, dan dalam peran yang sekarang kamu punya?
Monday, February 16, 2009
Catatan Hari Ini 033
Santai
Sediakan waktu untuk bersantai -- Ya, sediakan. Jangan menunggu waktu luang. Sebab kalau terus diikutin, yang namanya "pekerjaan" bisa gak akan ada habisnya; kamu akan terus dipacu dan dipicu -- Sejenak berhenti dari segala rutinitas. Lalu lakukan hal-hal yang kamu senangi.
Mungkin dengan pergi ke tempat-tempat yang kamu sukai, bercengkrama dengan orang-orang yang kamu sayangi, atau sekadar tiduran sambil mendengarkan musik kesukaanmu. Intinya hal-hal yang bisa membuat hatimu senang, sehingga pikiranmu pun jadi tenang. Plong.
Sekilas itu seperti membuang-buang waktu. Tetapi tidak. Sebab itu akan sangat baik buatmu; menyegarkan tubuhmu, menyehatkan jiwamu. Dan kamu akan lebih fresh dalam menjalani hari-harimu. Justru akan banyak hal yang terbuang dari dirimu, jika kamu gak pernah menyediakan waktu untuk bersantai.
Friday, February 13, 2009
Catatan Hari Ini 032
Plus Minus
Setiap tempat pasti ada plus minusnya. Begitu juga tempat di mana kamu berada kini. Jadi berpulang pada dirimu sendiri; apakah mau fokus ke yang plus, atau fokus ke yang minus? Keduanya ada konsekuensinya
Fokus ke yang minus -- bisa karena kamu terus dibayangin kesenangan di tempat lama, bisa juga karena kamu terus memikirkan tempat impianmu -- pada akhirnya hanya akan mengundang ketidakpuasan. Kamu jadi sulit bersyukur. Gak bisa melihat hal-hal baik yang ada. Sehingga langkahmu pun akan terasa berat.
Fokus ke yang plus, walau mungkin gak membuat kerikil-kerikil di depanmu lenyap, tetapi setidaknya akan membuatmu bisa lebih enjoy. Syukur-syukur kalau itu membawamu pada kesadaran, bahwa ternyata tempatmu berada gak kurang indah dibanding tempat masa lalumu maupun tempat impianmu; bahwa ternyata banyak mutiara yang bisa kamu nikmati di sana. Peace.
Thursday, February 12, 2009
Catatan Hari Ini 031
Gak Usah
Kamu mungkin akan bertemu -- lebih dari itu, "terpaksa" bergaul -- dengan orang yang gak menyukaimu. Entah karena alasan yang jelas, misalnya ia pernah tersinggung denganmu. Entah juga karena alasan yang gak jelas. Ada kan orang yang bawaanya tuh "ciong", melihatmu seperti kucing melihat anjing. Walau mungkin ia gak bilang, tetapi lainlah dari sikapnya.
Bila demikian keadaannya, yang pertama-tama harus kamu lakukan adalah tetap tenang. Gak usah merasa tertekan. Suka gak suka itu hak setiap orang kok. Kamu gak bisa melarang seseorang untuk gak menyukaimu. Dan gak usah juga terbawa emosi; ikut-ikutan bersikap "konfrontatif". Sikap seperti itu gak membawa manfaat apa-apa, malah bisa merugikan.
Lalu bagaimana? Sebisa-bisanya baikin ia. Kadang kebaikan itu bisa menjadi pembalasan paling telak untuk sebuah keburukan. Tetapi juga jangan terlalu "mengada-ngada" sampai kesannya malah kayak orang "nyogok". Natural saja. Kalau ia tetap gak menyukaimu, ya sudah, biarin saja. Serahkan pada waktu untuk "mengadili". Yang penting kamu gak membencinya, dan jauh dari niat buruk terhadapnya.
Tuesday, February 10, 2009
Catatan Hari Ini 030
Ndablek
Seperti kata pepatah lama: Apa yang ditabur orang, itu juga yang dituainya. Maka, ketika kamu terus saja mengalami benturan, sulit bekerja sama dengan orang lain, orang-orang menghindar untuk "dekat-dekat" denganmu, jangan-jangan masalahnya ada di kamu -- mungkin karena sifatmu, perilakumu, kebiasaan-kebiasaanmu, cara berpikirmu, atau mungkin juga karena "lidahmu".
Cobalah bercermin, lihat ke dalam diri, evaluasi dan introspeksi diri. Bila demikian adanya -- kamu sendiri yang jadi sumber masalah -- gak ada cara lain, kamu harus berubah, memperbaiki diri. Gak usah malu atau gengsi mengakui kesalahan dan keburukanmu. Itu bukan "aib" kok.
Justru akan jadi "aib" kalau kamu ndablek. Cuek. Atau malah menyalahkan orang lain. Silahkan saja sih kalau kamu mau memilih begitu. Risiko ditanggung sendiri. Sebab baik atau buruk, cerah atau suram, menyenangkan atau menyedihkan hidupmu, kerap tergantung pada dirimu sendiri; pada pilihan-pilihanmu untuk bersikap.
Monday, February 09, 2009
Catatan Hari Ini 029
Jangan
Jangan menjadikan mimbar sebagai sarana untuk "mengiklankan" diri, baik dengan maksud supaya orang-orang yang mendengar "jatuh kasihan" kepadamu, lalu memberimu ini dan itu -- maupun dengan maksud supaya mereka "mengagumimu"; memandang sebagai orang yang lebih "suci", lebih "rohani", lebih "dekat dengan Tuhan".
Jangan menjadikan jabatan -- apalagi "jabatan rohani" -- dengan alasan apa pun, sebagai tujuan. Target hidupmu. Sehingga kamu mati-matian mengejarnya. Apalagi kalau sampai menghalalkan segala cara pula, termasuk dengan "mengakali" aturan-aturan yang berlaku. Berusaha tentu gak salah, tetapi iringi itu dengan penyerahan diri kepada Tuhan. Kalau Tuhan memandangmu memang pantas, atau baik bila kamu berjabatan demikian, Dia akan memberikannya.
Jangan menjadikan "kerja buat Tuhan" sebagai topeng untuk memenuhi ambisi-ambisimu. Keinginan-keinginanmu. Baik yang tersembunyi, maupun yang terang-terangan. Sebab mana ilalang mana gandum pada akhirnya akan kelihatan.
Saturday, February 07, 2009
Catatan Hari Ini 028
Apa Adanya
Hidup apa adanya -- walau yang apa adanya itu gak secemerlang dan segemerlap orang lain -- akan selalu lebih nikmat daripada hidup mengada-ngada; bertopeng atau bergincu tebal. Palsu. Bayangkan, kamu punyanya "kijang", tetapi kamu ingin orang-orang tahunya kamu punya "mercy", apa gak repot sendiri tuh?
Kita kerap dibikin susah karena ingin lebih dari yang sebenarnya. Lalu memilih hidup dalam kepalsuan. Padahal hidup dalam kepalsuan itu melelahkan. Dan bila suatu saat terbongkar, "harganya" pun bisa dua kali lipat -- bukan hanya rasa malu yang akan kamu tuai, tetapi juga kamu akan kehilangan respek dari orang lain.
Biasanya orang hidup mengada-ngada karena ingin mendapat simpati dari orang lain. Mereka salah. Sebab simpati itu datang bukan karena apa yang kita punya, tetapi karena apa yang kita lakukan. Kamu boleh punya segala-galanya di dunia ini, tetapi kalau apa yang kamu lakukan hanyalah kekacauan dan keburukan, kamu gak akan mendapat simpati.
Monday, February 02, 2009
Catatan Hari Ini 027
Semoga
Sebisa-bisanya buatlah dirimu berguna bagi orang lain. Menjadi berkat. Setidaknya, gak jadi beban. Setiap orang itu punya beban sendiri dalam hidupnya. Jangan kamu tambah-tambahi beban mereka dengan dirimu, dengan sifat dan sikapmu, dengan tindakan dan perilakumu. Sungguh gak adil. Gak bisa ditolerir.
Konon di dunia ini ada tiga jenis orang. Mereka yang kehadirannya membuat orang lain bersyukur; karenanya ia dinantikan dan dirindukan. Mereka yang kehadirannya membuat orang lain merengut; karenanya ia gak dinantikan dan gak dirindukan, malah disyukuri kalau gak ada. Dan mereka yang ada atau gak ada sama saja; gak membuat keadaan menjadi lebih baik atau pun lebih buruk. Nothing.
Kamu termasuk orang jenis yang mana?! Semoga bukan yang kedua atau ketiga. Sebab bila begitu adanya, itu berarti kamu gak memenuhi tujuan Tuhan menciptakanmu dan mengirimmu ke dalam dunia ini. Setiap orang dengan segala kelebihan dan kekurangannya diciptakan untuk menjadi berkat; untuk membuat tempat di mana ia berada menjadi tempat yang lebih baik, lebih indah, lebih berarti.
Sunday, February 01, 2009
Catatan Hari Ini 026
Berkorban
Ada saatnya kamu harus berkorban -- waktu, tenaga, materi, bahkan juga perasaan -- untuk seseorang yang gak tahu berterima kasih. Tebal muka. Gak punya hati, gak punya rasa. Lebih dari itu, yang menumpahkan air tuba kemukamu ketika kamu memberinya minum susu. Ya, anggap saja itu sebagai "persembahanmu" bagi peradaban.
Siapa tahu kelak orang itu "insaf". Lalu menjadi "waras", dan memberi kontribusi penting bagi dunia ini. Sekalipun mungkin jasamu gak diingatnya, pengorbananmu bagai ditelan bumi, tetapi paling gak kamu akan tetap tercatat dalam kitab kehidupannya. Sejarah gak akan berbohong.
Andai pun ternyata orang itu gak "insaf", gak apa-apa juga. Gak usah kamu sesali. Habis mau gimana juga kan?! Yakini saja, bahwa kebaikanmu gak akan sia-sia. Pula, Tuhan selalu punya cara untuk mengembalikan kebaikan yang telah kamu buat -- entah langsung kepadamu, entah kepada keturunanmu -- walau mungkin dalam bentuk dan waktu yang berbeda.
Subscribe to:
Posts (Atom)