Hidup seumpama sebuah sungai; mengalirlah. Dengan keyakinan di mana pun kita “terdampar”, di situ Tuhan menyediakan sesuatu yang baik. Maka, berdamai dengan kenyataan itu indah.
Tuesday, May 30, 2006
Catatan Harian
Day - 306
Pagi ada seorang anggota jemaat datang ke rumah. Seorang ibu. Ia ngasih dua kaleng nutrisi. Katanya, saya kan sering pilek, batuk, suara serak, sariawan. Nah, nutrisi itu bagus buat mencegah. Juga bagus buat daya tahan tubuh. Apalagi saya suka tidur malam. Thx, bu. Yang baik dan perhatian sama pendeta tuh ada. Tapi yang senang kalau pendeta itu susah juga ada :). Tapi saya tahu yang begitu itu cuma dua tiga orang. Biasanya yang punya “akar pahit”. Entah pernah dikecewain, entah pada dasarnya emang ga suka sama pendeta.
Saya ingat betul, Nopember tahun lalu Dewi ngalami kecelakaan. Mobilnya senggolan dengan sepeda motor. Pengemudi sepeda motor masuk Rumah Sakit. Waktu itu saya lagi di Kalimantan. Mission trip. Program gereja. Yang nolongin Dewi karyawan gereja; urus rumah sakit, urus asuransi. Tapi eh, ia malah diomelin oleh penatua atasannya. Katanya itu melampaui wewenang ia. Lagian kan yang ngalami bukan pendetanya sendiri. Duh. Orang jauh-jauh di Kalimantan ditolong. Istri pendetanya sendiri lagi “susah” dicuekin.
Dari milis guru Sekolah Minggu saya dapat kabar tentang seorang teman. Ia pernah ngajar Sekolah Minggu di Kayu Putih. Pindah ke Lampung. Ia tengah dirawat di Guangzhou. Sudah sebulan. Ia punya kelainan pada ginjalnya. Dulu ia pernah cangkok ginjal. Saya SMS ia. Belum ada balasan. Saya jadi kepikir gini. Ada orang-orang yang untuk sehari saja hidup, susah dan harus membayar mahal. Saya sehat, tapi masih kerap kurang bersyukur.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
iya pak, tu GSM orangnya sabar banget dan baik. Dulu saya ngajar sama dia, dan walaup sakit2an pelayanannya dijalankan dengan baik.kalau bukan karena sakit pasti dia terus bakal jadi GSM
kadang malu juga ya kita yang sehat pelayanan cuma setengah2.
Ada teman baik papi gw yang pernah cangkok ginjal di GuangZhou. Dia kena diabetes. Karena lumayan akut, maka salah satu ginjalnya rusak. Ginjal yang lainnya fungsi kerjanya tinggal separo. Sedangkan tubuhnya sendiri butuh fungsi ginjal yang ekstra.
Akhirnya cangkok ginjal. Ginjal yang satu "dibuang", yang satu dipertahankan di situ dan ditambah dua ginjal lagi. Satu ginjal buat mengganti yang "dibuang" itu, yang satunya lagi buat memenuhi kebutuhan tubuhnya yang membutuhkan ekstra fungsi ginjal. Jadi di perutnya sekarang ginjalnya ada tiga.
Sekarang orangnya udah membaik dari keadaan sebelumnya, ketimbang waktu masih keadaan kritis. Malah sekarang katanya udah berani makan sate rusa. Udah nekat keluyuran ke luar kota. Tapi kan se sehat sehatnya orang sakit kan??
Gw kasih informasinya. Siapa tahu berguna. Nama dokter yang menanganinya DR. KAO WEI, prakteknya di RS. TAI PING LEN MING PIEN, GUANG ZHOU. Nomor teleponnya 0018613652663254 atau 001867692597917. Ada kontak personnya yang bisa sangat membantu, seperti untuk daftar, terus translator dan sebagainya, namanya Ibu Esther, orang Bandung, nomor teleponnya: 022-5201114 atau 5205648.
Oh ya, itu biayanya sangat mahal. Teman papi gw itu untuk satu ginjalnya aja harganya 600 juta. Dua ginjal jadi 1,2 milyar. Tapi dia emang orang kaya raya. Di rumahnya katanya toples kue berjejer panjang di temboknya dan isinya adalah berlian. Usahanya Toko Mas dan lain - lainnya.
salam,
pram
Interesting site. Useful information. Bookmarked.
»
Post a Comment