Hidup seumpama sebuah sungai; mengalirlah. Dengan keyakinan di mana pun kita “terdampar”, di situ Tuhan menyediakan sesuatu yang baik. Maka, berdamai dengan kenyataan itu indah.
Thursday, August 02, 2007
Cerita Hari Ini - 025
Bezoek
Pagi rapat di rumah teman, bahas tentang pelawatan -- istilah lain: perkunjungan atau bezoek. Melawat tuh gampang-gampang susah. Gampang, karena ngunjungi orang apa susahnya kan? Susah, karena melawat ga sekadar berkunjung. Tapi ada misinya: berbagi kasih. Bahwa kita ini care-lah gitu.
Jadi di satu sisi, melawat bukan sekadar bertamu; kucluk-kucluk datang, ngobrol ngalor-ngidul, terus pulang. Tapi di sisi lain melawat juga bukan seperti wartawan yang sedang nyari berita, atau dokter yang sedang menelisik penyakit, atau guru yang sedang ngajarin muridnya kudu begini dan begitu.
Berkenaan dengan tehnis pelaksanaannya juga perlu ada pengaturan. Intinya, jangan sampai malah kontraproduktif. O ya, satu lagi yang penting, dalam melawat buang jauh-jauh prinsip "sambil menyelam minum air" -- sambil melawat jualan; asuransilah, MLM-lah, atau apalah. Sungguh loh ini.
Dari rapat pelawatan terus ke kantor. Pulang agak siang. Dewi harus ke sekolah Kezia. Jamnya bentrokan dengan pulang sekolah Karen. Begitulah, di sini urusan anak-anak harus gantian. Untung jam kantor fleksibel. Malam Kezia minta dianter ke toko buku. Ia lagi demen dengan buku Gernonimo Stilton.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment