Kamis, 30 November 2006 --Hari yang padat. Pagi-pagi bersama beberapa Ibu ngelawat anggota jemaat GKI Kayu Putih yang sakit. Kanker. Ia baru berobat di Singapore. Saya dengar di GKI Bekasi Timur ada acara persekutuan untuk orang-orang yang menderita kanker. Program yang bagus sekali. Kanker tuh umumnya diperparah oleh hati dan pikiran. Pikiran-pikiran buruk. Hati yang galau, marah, dan ga bisa terima. Itu kerap yang memperburuk kondisi. Persekutuan sesama penderita dan keluarga bisa meng-encourage.
Siang janjian ketemu reman di Mal Kelapa Gading. Ia agak telat. Jadi ketemu dulu sama teman yang laen. Ngobrol sambil ngopi. Sempat ke Gramedia juga. Teman cerita, tempo hari Gramedia diskon besar-besaran. Orang yang beli sampe antri panjang. Saya masih percaya orang Indonesia minat bacanya masih tinggi. Masalahnya buku di sini tuh mahal. Pemerintah juga malah ga mempermudah bisnis perbukuan.
Di Jogja ada beberapa teman yang urunan nerbitin buku khusus untuk korban gempa. Dijual murah. Bukunya juga bagus-bagus. Good. Mungkin baik juga kalo gereja punya penerbitan sendiri. Lalu jual buku-bukunya dengan harga murah. Non profit gitu. Subsidi. Kalo bisa gereja menambahkan dana missi untuk pelayanan literatur pasti akan bagus sekali. Sebuah "investasi jiwa" yang bagus.
Malam pimpin pembinaan menulis lanjutan di GKI Cengkir. Terus lanjut kongkow dengan teman-teman dari GKI Bekasi Timur. Makan bubur di Kelapa Gading. Rasanya waktu seminggu di Jakarta ga cukup nih. Malah “misi” pribadi saya dari Singapore; makan soto babe, asinan bogor, nonton 3-4 film dan sebagainya ga kesampaian. Tapi yang pasti saya sungguh merasakan kebaikan teman-teman GKI Kayu Putih. Thx, temans. Mungkin baik juga ya kalo sesekali kita tuh jauh dengan orang-orang yang dekat dan kita sayang. Jadi, rasa sayangnya tuh lebih kerasa gitu:).
Siang janjian ketemu reman di Mal Kelapa Gading. Ia agak telat. Jadi ketemu dulu sama teman yang laen. Ngobrol sambil ngopi. Sempat ke Gramedia juga. Teman cerita, tempo hari Gramedia diskon besar-besaran. Orang yang beli sampe antri panjang. Saya masih percaya orang Indonesia minat bacanya masih tinggi. Masalahnya buku di sini tuh mahal. Pemerintah juga malah ga mempermudah bisnis perbukuan.
Di Jogja ada beberapa teman yang urunan nerbitin buku khusus untuk korban gempa. Dijual murah. Bukunya juga bagus-bagus. Good. Mungkin baik juga kalo gereja punya penerbitan sendiri. Lalu jual buku-bukunya dengan harga murah. Non profit gitu. Subsidi. Kalo bisa gereja menambahkan dana missi untuk pelayanan literatur pasti akan bagus sekali. Sebuah "investasi jiwa" yang bagus.
Malam pimpin pembinaan menulis lanjutan di GKI Cengkir. Terus lanjut kongkow dengan teman-teman dari GKI Bekasi Timur. Makan bubur di Kelapa Gading. Rasanya waktu seminggu di Jakarta ga cukup nih. Malah “misi” pribadi saya dari Singapore; makan soto babe, asinan bogor, nonton 3-4 film dan sebagainya ga kesampaian. Tapi yang pasti saya sungguh merasakan kebaikan teman-teman GKI Kayu Putih. Thx, temans. Mungkin baik juga ya kalo sesekali kita tuh jauh dengan orang-orang yang dekat dan kita sayang. Jadi, rasa sayangnya tuh lebih kerasa gitu:).
No comments:
Post a Comment