Trauma
Senin hari libur. Kalau libur begini rasanya plong gitu. Pengennya kalau libur, "libur" pula dari komputer dan hand phone. Bener-bener free dari segala yang "berbau" rutin. Tapi susah. Bawaannya tuh gatal kalau gak "buka" komputer dan "pencet-pencet" hand phone. Hehehe. Ga apa-apalah, yang penting hati dan pikiran yang "libur".
Siang ke British Council, tanya-tanya tentang kursus bahasa Inggris. Sudah setahun di sini, Inggris saya ga maju-maju. Sad. Habis jarang pakai. Sehari-hari ngumpul dengan orang Indonesia. Paling "ngomong" sama sopir taxi. Itu pun kadang campur. Sopir taxi sini banyak yang bisa bahasa Melayu.
Saya tuh memang "ga suka" dengan yang namanya bahasa Inggris. Ga "pe-de" saja gitu. Mungkin karena saya punya trauma. Waktu SMP dulu saya pernah "dimarahin habis-habisan" oleh guru bahasa Inggris dan jadi bahan tertawaan teman-teman sekelas. Sampai sekarang masih suka terbayang tuh wajah guru. Puihh!
Celakanya pula saya ga telaten belajar sesuatu. Kalau ga dipaksa ga "jalan". Bisa dibilang apa yang saya bisa sekarang lahir karena "keterpaksaan" :). Tapi mungkin ada bagusnyalah saya ga lancar bahasa Inggris. Sebab kalau dari dulu lancar, saya bisa lebih "maju" dari sekarang. Salah-salah saya "ga di bumi" lagi. Hehehe. Selalu ada hikmah dibalik sebuah pengalaman. Asal jangan jadi pembenaran saja.
Siang ke British Council, tanya-tanya tentang kursus bahasa Inggris. Sudah setahun di sini, Inggris saya ga maju-maju. Sad. Habis jarang pakai. Sehari-hari ngumpul dengan orang Indonesia. Paling "ngomong" sama sopir taxi. Itu pun kadang campur. Sopir taxi sini banyak yang bisa bahasa Melayu.
Saya tuh memang "ga suka" dengan yang namanya bahasa Inggris. Ga "pe-de" saja gitu. Mungkin karena saya punya trauma. Waktu SMP dulu saya pernah "dimarahin habis-habisan" oleh guru bahasa Inggris dan jadi bahan tertawaan teman-teman sekelas. Sampai sekarang masih suka terbayang tuh wajah guru. Puihh!
Celakanya pula saya ga telaten belajar sesuatu. Kalau ga dipaksa ga "jalan". Bisa dibilang apa yang saya bisa sekarang lahir karena "keterpaksaan" :). Tapi mungkin ada bagusnyalah saya ga lancar bahasa Inggris. Sebab kalau dari dulu lancar, saya bisa lebih "maju" dari sekarang. Salah-salah saya "ga di bumi" lagi. Hehehe. Selalu ada hikmah dibalik sebuah pengalaman. Asal jangan jadi pembenaran saja.
1 comment:
Halo Pak Ayub, saya Raymond dari GPBB =D
Kalo dulu dimarahin habis2an sampai jadi bahan tertawaan di kelas, bapak sekarang belajar Inggris biar bisa bikin orang2 tertawa dengan menceritakan joke berbahasa Inggris donk :D
salam,
Ray
Post a Comment