Hidup seumpama sebuah sungai; mengalirlah. Dengan keyakinan di mana pun kita “terdampar”, di situ Tuhan menyediakan sesuatu yang baik. Maka, berdamai dengan kenyataan itu indah.
Friday, July 27, 2007
Cerita Hari Ini - 019
Dr. Teoh
Siang ke Mount Elizabeth Hospital. Temeni Dewi kontrol. Bulan lalu kan Dewi dioperasi. Laparoscopy. Sudah ga apa-apa sih. Tinggal kontrol. Sampai di sana ngantri banget. Dapat giliran jam 2 jam 3-an. Padahal Kezia dan Karen pulang sekolah jam segituan. Terpaksa saya pulang duluan.
Dokter yang nangani Dewi tuh dr. Teoh Seng Hin. Ia orang Kristen. Ahli ginekologi. Orangnya sangat baik. Sabar, telaten, ramah, care. Kita konsultasinya juga "enak". Apa yang kita tanya ia jelasin detil. Good-lah. Beberapa teman juga pernah ia tangani. Semua punya kesan yang sangat positif terhadapnya.
Bagi saya, dengan bersikap "baik" begitu terhadap pasien, dr. Teoh sudah mengabarkan Injil. Kekristenan kan berkembang bukan hanya karena kiprah para penginjil ternama, tapi juga kesakisan hidup para "penginjil" anonim -- Orang-orang yang dalam perannya masing-masing telah memberi "pengaruh" luar biasa.
Seorang dokter, dokter Kristen yang berbeda dari dokter lainnya. Seorang pejabat, pejabat Kristen yang berbeda dari pejabat lainnya. Dsb. Jadi Kekristenannya itu ga cuma "merek", tapi betul-betul "nyata" dalam sikap hidup. Sehingga orang lain melihat ada "sesuatu" yang berbeda di balik kekristenan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
hy salam kenal ya
Post a Comment