Day - 275
Tadi pagi dengan beberapa teman mancing di Fishing Valley, di daerah Cibinong. Dapat info tempat itu dari internet. Asyik. Apalagi dapat ikannya ga gampang, tapi juga ga susahlah gitu. Kalau mancing mudah banget dapat ikannya ga seru. Tapi kalau susah juga sampai setengah harian ga dapat-dapat ikan, ya boring juga.
Mancing itu mirip-miriplah dengan ngejalani hidup. Pertama, rejeki itu ga akan ketuker. Tadi saya dapat terus ikan, teman-teman bengong saja. Padahal kan mancing di kolam yang sama. Umpannya pun sama. Cuma ya, ga sepanjang hari-lah saya “diberkahi alam” begitu. Hehehe. Ada saat-saat di mana saya juga susah banget dapat ikan.
Kedua, hidup ini bukan melulu soal keterampilan, tapi juga soal keberuntungan. Mancing juga kan begitu. Kita boleh jago, punya jam terbangnya tinggi dalam urusan pancing-memancing, tapi kalau ga beruntung ikan bisa lewat melulu tuh. Tapi keberuntungan tanpa ditunjang keterampilan untuk memanfaatkannya, bisa lepas juga. Tadi entah berapa kali umpan saya “disantok” ikan, tapi ikannya ga dapat. Bahkan ga jarang ikannya sudah ketarik, eh lepas juga. Saya baru belajar mancing sih. Belum terampil. Tapi juga jangan salah keberuntungan ga datang sendiri loh. Harus dicari. Diusahakan. Bahkan dirancang. Keberuntungan dan kerja keras tuh teman seiring sejalan.
Malamnya perpisahan dengan pengurus Pokja Demuda di Restoran Angke. Aduh, kalau Pokja Demuda ketemu seru, Mann! Saya malah sampai berpikir, andai gereja seperti Demuda. Relasinya akrab, ga formal-formalan, saling menunjang, ga cuma ngomong tapi ada hasilnya; alangkah indahnya. Konon penyakit gereja yang paling parah sekarang ini adalah: formalisme, verbalisme, rutinisme, dan aktivisme. Formalisme segala sesatu mesti resmi gitu. Ambil keputusan apa saja, harus dengan rapat. Sangat birokratis. Verbalisme, cuma omdo, alias omong doang. Rutinisme, cuma "copy-paste". Prinsipnya, dari dulu-dulu juga begitu. Lupa, bahwa zaman berubah. Aktivisme, sibuk banget, tapi ga ada hasil. Cuma capek, tapi lalu gone with the wind. Saya sangat bangga dengan Pokja Demuda periode ini. Walau kita terbentuk sekitar setahunan. Bersama mereka, saya melewati masa-masa terbaik di GKI Kayu Putih. See You, rekans. And thx, atas keakrabannya selama ini.
No comments:
Post a Comment