Hidup seumpama sebuah sungai; mengalirlah. Dengan keyakinan di mana pun kita “terdampar”, di situ Tuhan menyediakan sesuatu yang baik. Maka, berdamai dengan kenyataan itu indah.
Sunday, July 02, 2006
Renungan Sabtu - 08
Pindah
Dalam lima tahun terakhir ini empat kali saya pindah rumah; dua kali ketika masih bujangan, dua kali lainnya setelah berkeluarga.
Alasan dan situasinya berbeda-beda. Tetapi selalu ada satu hal yang sama; ada saja benda-benda tidak terpakai yang harus dibuang. Dari mulai buku sampai baju, dari mulai dus-dus bekas sampai hiasan-hiasan. Itu berarti selama ini saya telah banyak menyia-nyiakan waktu dan tenaga untuk mengumpulkan dan mengurus benda-benda yang sebetulnya tidak ada gunanya.
Mari kita bicara tentang hidup di dunia. Kita hidup di dunia hanya sementara. Tidak abadi. Seperti ujar-ujaran orang Jawa, sekadar singgah minum. Akan ada saatnya kita harus berpindah tempat. Cepat atau lambat. Pertanyaan untuk kita renungkan: “bekal” apa yang akan kita bawa bila saat “pindah” itu tiba?!
Ah, jangan-jangan selama ini kita pun telah sibuk dengan banyak hal yang sesungguhnya tidak berguna, yang tidak kita bawa bila kita “pindah” kelak. Kalau benar begitu, maka mumpung belum terlambat, “bertobatlah!”
Dari buku Tragedi dan Komedi - Ayub Yahya, diterbitkan oleh Grassindo
Label:
Renungan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment