Day - 247
Kemarin waktu ngelawat suami istri. Suaminya yang kena kanker. Saya tersentuh sekali. Dari perbincangan itu jelas sekali mereka orang-orang yang sangat "beriman". Aktif juga di pelayanan gereja. Sering ngunjungin orang sakit. Mereka ga tampak cemas atau galau. Berserah. Kita ngobrol malah sambil tertawa dan bersenda gurau. Iman memang ga selalu menghindarkan kita dari "kepahitan". Tapi iman memungkinkan kita melihat dan memaknai "kepahitan" secara positif dan produktif. Sebagai bagian dari rencana Tuhan. Iman membuat kita tetap bisa merasakan kasih Tuhan dalam keadaan paling berat sekalipun. Dan karenanya kita tidak kekurangan rasa syukur. Pun di balik kesusahan.
Hari ini saya ada di Jakarta. Tadi pagi naik GIA jam 7.30. Dari rumah jam 5, naik taxi. Di sini naik taxi bisa kena macem-macem charge diluar yang di argo. Kalo booking ada charge tambahan. Kalo naiknya pada saat jam sibuk atau jam malam kena tambahan. Bisa sampai 50 persennya. Tapi itu harga resmi. Bukan mau-maunya sopir taxi. Dan kita bisa minta bill-nya. Kata teman kadang sopir taxi “nakal” juga. Saat jam-jam sibuk atau jam malam, mereka pada “sembunyi”. Supaya di call.
Saya ceramah di National Counseling and Healing Conference 2006 (NCHC). Ini sebuah seminar yang diikuti para konselor atau juga yang berkecimpung dalam bidang ini. Pesertanya datang dari seluruh Indonesia. Ada dari Bali, Aceh, Medan, Ambon, Toraja, Solo, Bogor, Jakarta, dsb. Sekitar 350 orang. Yang paling banyak dari Jakarta. Di tengah-tengah kehidupan yang berat. Penuh tantangan. Penuh kesulitan. Penuh masalah. Konseling menjadi kebutuhan. Begitu banyak orang yang membutuhkan tempat curhat. Tempat berbagi keluh. Orang yang ga hanya bisa “mendengar”, tapi juga “mendengarkan”. Para konselor pun harus dibekali dan membekali diri. Jadi NCHC, yang bertajuk: Konseling dalam Amanat Agung Kristus, ini sangat penting.
Tema-temanya sangat menarik, antara lain: Konseling dalam perkunjungan, Pedampingan keluarga dengan masalah depresi, konseling anak kecanduan game dan internet, konseling bagi remaja: pornografi, narkoba, free-sex, membedakan gangguan jiwa dan Roh Jahat, dsb. Materi yang saya bawakan: pendampingan kaum lajang di gereja. Materi ini ada kaitannya dengan buku saya: Ngejomblo Itu Nikmat. Dibanding pembicara lain, saya ya pembicara “amatirlah” :). Makanya saya cukup bersyukur bisa diminta berpartisiasi di acara tsb.
1 comment:
wah, makin berat ni bahan pembinaan bos ayub! National Counseling and Healing Conference 2006: ketara banget sangat "rohani metropolis".
Nanti, kalau kelar tugas dari singapura, coba de terjun ke jemaat yang "ngampung". Nah lho.... masih bisa ga ni.. adaptasi dari "metropolis" jadi "ngampung"..
Post a Comment