Day - 261
Kezia mulai agak mogok sekolah. Capek dan nggak ngerti katanya. Di sini sekolah sehari 6 jam. Bahasa pengantarnya Inggris dan Mandarin. Bisa dimengerti sih. Orang saya saja bengak bengok nyesuain diri. Hidup di lingkungan baru, masa-masa awal biasanya memang menjadi masa-masa yang sulit. Tapi ga apa. Bagi saya semua pengalaman itu perlu. Anak-anak juga perlu belajar kenal, bahwa hidup ini perlu ketabahan dan kesabaran. Ga melulu indah. Ga selalu mudah. Justru sesuatu yang diraih dengan perjuangan biasanya menjadi penuh makna. Ada jejak dalam hidup kita. Dan saya toh mengimani bahwa semuanya ada dalam grand design Tuhan. Saya bersyukur punya banyak teman yang terus meng-support saya dan keluarga. Kami jadi merasa ga berjalan sendiri. A friend indeed is a friend in need. Thx, rekans.
Semalam diajak “rapat informal” oleh BPH GPBB di Club Swiss, Bukit Timah. Namanya juga “rapat informal” jadi ga ada acara khusus sih. Hanya berbincang santai. Lebih saling mengenal. Sejak saya di sini kan baru tuh ketemu “resmi” dengan Majelis Jemaat lengkap. Asyik juga “rapat” kayak begini. Akrab. Santai. Jadi ingat kalau lagi rapat-rapat dengan pengurus Demuda Kaput :). Menurut saya sebagian besar masalah di gereja sudah teratasi kalau di antara pengurus atau anggota Majelis Jemaat ada kesehatian dan keakraban.
Di sini mestinya saya bisa hidup lebih sehat. Lingkungan bersih. Banyak pohon. Udara segar. Saya bisa jogging pagi dengan enak dan nyaman. Ada kolam renang. Saya bisa berenang kapan pun. Juga ada ruang fitness. Tapi lha koq saya flu lagi? :( Padahal baru bebas sariawan. Mana flunya berat pula. Setengah harian tadi tidur di rumah. Lagi pula dari pagi hujan terus. Mungkin masih penyesuaian dengan cuaca. Padahal siangnya harus pimpin Komisi Wanita.
Di sini praktis saya ga bisa tidur siang. Padahal sejak di kampus dulu, 20 tahunan yang lalu. Saya sudah terbiasa tidur siang. Saya bisa ga tidur malam. Tapi tidur siang walau cuma setengah jam harus. Kalau ga biasanya malamnya atau paginya jadi flu. Di sini saya harus merubah kebiasaaan itu :). Tapi mungkin itu kali cara hidup sehat ya. Di sini pelan-pelan jam tidur saya jadi tertata. Jarang ngalong lagi:) Ga gampang loh merubah kebiasaan. Saya jadi ingat sebuah buku, lupa siapa yang nulis. Bahwa hidup kita ini sebagian besar terdiri dari kebiasaan. Maka segala hal kalau itu baik walau susah, coba deh biasakan. Ke sananya akan gampang. Tapi kalau sesuatu itu buruk, jangan dibiasakan. Karena akan sulit mengubahnya.
No comments:
Post a Comment