Day - 251
Seharian keluar rumah nih. Siang berdua Dewi ketemu teman anggota jemaat Kayu Putih yang lagi di Singapore. Sekeluarga. Mereka ga sempat mampir dirumah, jadi kita janjian ketemu di Lucky Plaza. Ngobrol banyak hal tentang gereja sambil makan nasi lemak. Restorannya persis di atas House of Condom. Katanya itu toko yang menjual segala bentuk kondom. Sampai sekarang saya ga habis pikir, emang kondom bisa berbentuk apalagi? Teman saya sih bilang ada yang berbentuk gajah-gajahan. Ada yang berbentuk makhluk luar angkasa. Koq bisa ya. Hehehe. Kapan-kapan ah lihat.
Dari Lucky Plaza Dewi pulang, Kezia dan Karen ga ada yang tungguin pulang sekolah. Saya terus ke Singapore Bible College di Adam Road. Ketemu teman-teman mahasiswa Indonesia yang membantu pelayanan di GPBB. Kita dari latar belakang gereja yang berbeda. Ada GKY, GIA, GKI, terus apa lagi gitu. Saya lupa. Kita akrab. Sudah lama saya berpikir, jangan-jangan kesatuan gereja di Indonesia tuh bisa diwujudkan oleh orang-orang kristen Indonesia di luar negeri :).
Dari situ ke City Hall. Ketemu teman. Udah janji sejak lama. Nah teman saya ini dari gereja Bethany. Dulu di Indonesia ia GKI. Di Singapore pernah di GPO. Jebolan National University of Singapore (NUS). Nyambi sekolah teologi di SBC. Pindah ke Bethany. Udah jadi pendeta pembantu di sana. Tapi karier di kantornya tetap jalan. Setahun yang lalu waktu lagi penjajakan dengan GPBB, saya pernah ajak ia pimpin bareng di Persekutuan Pemuda GPO tentang pertumbuhan gereja.
Kita ngobrol sambil makan di Marina Square dekat Suntec City. Di mata saya ia itu salah satu “misteri”. Bayangkan seorang pria mapan, 30-an, pinter, penulis buku, karier bagus, wajah ga jelek, orangnya juga baik, keinginan menikah besar. Tapi koq jodohnya ga kunjung tiba? Aneh kan?
2 comments:
soal jodoh ga kunjung tiba?? Tarohan.. dia pasti termakan tulisan pak Ayub "Ngejomblo itu indah".. Tanggung jawab lho pak
kok cuma dibilang wajah ga jelek. orang tampan begini :(
Post a Comment