Terserah
PAPA saya paling hafal jalan. Saya kebalikannya. Suka "linglung". Kalau pergi-pergi papa biasa jadi petunjuk jalan. Saya cuma nyetirin. Tapi papa suka begini. Misalnya di pertigaan. Saya ga tahu arah. Lalu saya tanya, "Belok atau lurus, Pa?" Papa jawabnya, "Belok bisa lurus bisa."
Kalau saya pilih jalan lurus dan ternyata agak muter, papa ngomel. "Mestinya tadi tuh belok. Ga lewat jalan ini." Ini sama dengan teman saya. Kalau ditanya apa-apa kerap jawabnya, "Terserah." Giliran orang lain “mutusin” dan ternyata ia ga cocok, ngedumel deh tuh. Repotnya komunikasi terselubung.
No comments:
Post a Comment