Tuesday, May 29, 2007

Cerita Orang Biasa - 09


Kamilan


Jam sudah menunjukkan pukul 01.35 pagi hari. Jakarta sudah mulai sepi. Seorang pria separuh baya tampak sendirian berjalan menyusuri rel kereta api. Itu ia lakukan setiap malam, kecuali malam Jumat. Berjalan sejauh 7,2 km dari Pejaten Timur hingga Stasiun Manggarai. Pria itu Kamilan usia 52 tahun. Bukan karena kurang kerjaan ia begitu. Tapi justru karena tuntutan pekerjaannya sebagai Juru Penilik Jalan Kereta Api. Adalah tanggung jawab Kamilan untuk memeriksa setiap sambungan bantalan rel. Termasuk memeriksa baut dan paku apakah tertancap baik. Pekerjaan sederhana yang menjamin keselamatan ribuan orang itu telah dilakoni Kamilan sejak tahun 1990. Dengan gaji sekarang 1,4 juta orang kerap mengatakan bahwa kerjanya tergolong ringan. Cuma jalan. Ringan? Bayangkan kalau harus Anda lakukan setiap malam, entah hujan entah panas, sendirian menyusuri rel. Kata siapa ringan? (Sumber : Kompas)

Cermin :
Setiap orang apapun perannya pasti punya kontribusi. Maka mari jangan menjadi sombong dengan memandang kecil apa yang dilakukan orang lain. Tapi jangan pula menjadi minder karena hanya melakukan hal yang kelihatannya kecil.

No comments: