Warinem
Pantai Kukup, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Bersama beberapa perempuan sebayanya, Warinem, 65 tahun harus berjalan kaki selama dua jam dari kampungnya di Dusun Nekung, Desa Kanigoro. Setelah samapi di pantai Kukup, kala laut tidak lagi pasang, Warinem mengeluarkan sabit dari keranjang kecilnya. Ia mulai mencongkel rumput-rumput kemerahan dari antara karang pantai. Ia mencari rumput laut. Dengan pekerjaannya itu, dari jam enam pagi sampai jam enam sore, Warinem berhasil mengumpulkan rumput laut sebanyak 2 kilogram. Dijualnya seharga Rp. 6.000,- Begitulah yang harus dilakoni Warinem setiap hari. Sebuah pekerjaan yang konon telah dilakukan keluarganya secara turun temurun. Bekerja di bawah terik matahari pantai. Dan semua itu apalagi kalau bukan karena alasan untuk menghidupi keluarga. Pekerjaan ini dianggap memberi peluang untuk mendapatkan uang. Hasilnya bisa dijual kepada pengusaha rumput laut dari Semarang atau Jakarta. Dan Warinem melakukan semua itu dengan gembira. Tak henti senyum terkembang di wajahnya. Sambil sesekali menyeka peluhnya dengan tangannya yang mulai keriput.
Cermin :
Kegembiraan dan kebahagiaan memang kerap bukan ditentukan oleh apa yang kita kerjakan. Sebaliknya, menjalankan pekerjaan kita dengan hati senang. Dengan menikmatinya. Akan membuat kita sanggup menanggung beban pekerjaan itu. Apapun jenis pekerjaan kita. Selamat bekerja dengan hati gembira.
No comments:
Post a Comment