Absurd
Ngobrol dengannya asyik. Ia ga pelit dengan kata-kata. Raut wajahnya sekilas memang kaku. Tapi setelah beberapa kilas, kekakuan itu segera sirna. Ganti hangat. Sesekali tawanya lepas. Mempertegas KERIPUT di kedua pipinya. Usia ia 66 tahun. Sangat fit untuk orang seusianya. Ia sopir taxi.
Saya tanya, apa yang mendorong ia tetap bekerja diusia senjanya? "Just killing time," jawabnya. "Saya sudah pensiun. Anak-anak sudah besar. Mau apa lagi kan?” Arghh. Hidup sekadar untuk menunggu giliran. Betapa absurdnya. Dari ketiadaan kembali ke ketiadaan. Debu menjadi debu. Sebatas itu?!
No comments:
Post a Comment