Sebatang Coklat
Setiap menikmati sepotong coklat, di baliknya ada kisah panjang perjalanan sebuah coklat. Coklat berasal dari benih Cacao, pohon yang biasa tumbuh di rainforest. Produksi retail coklat di seluruh dunia diperkirakan mencapai $42-60 miliar setahun. Dimana hanya 6-8 persen dari pendapatan ini yang dinikmati oleh para petani cocoa. Bahkan isu yang sempat santer merebak adalah penggunaan tenaga kerja anak secara tidak bertanggung jawab sempat terjadi di negara penghasil cocoa seperti di Pantai Gading. Dan banyaknya petani cocoa yang tidak melakukan konservasi lahan dengan benar. Untunglah, saat ini banyak pabrik coklat yang menekankan pada produk-produk yang peduli lingkungan dan juga peduli sosial. Dengan membuat syarat pada produk coklat yang beredar. Yaitu hanya mengandung cocoa yang berasal dari pertanian yang memperhatikan konservasi hutan serta tidak menggunakan tenaga kerja anak. Cocoa tumbuh secara komersial di lebih dari 60 negara, tapi produksi terkonsentrasi di beberapa negara saja seperti Pantai Gading, Ghana, Indonesia, Nigeria, dan Brazil yang menguasai 79% dari produksi global. Tapi rata-rata petani cocoa tetaplah petani kecil. (sumber: Good Stuff)
Hikmah di balik kisah :
Bahkan di balik sebatang coklat kita bisa berkaca. Tentang keserakahan. Nafsu manusia yang kerap tak terkendali. Untuk terus mengambil keuntungan. Dari alam. Juga dari sesamanya.
Hikmah di balik kisah :
Bahkan di balik sebatang coklat kita bisa berkaca. Tentang keserakahan. Nafsu manusia yang kerap tak terkendali. Untuk terus mengambil keuntungan. Dari alam. Juga dari sesamanya.
No comments:
Post a Comment