Suripah
Ketika orang lain beranjak ke peraduan untuk tidur pada akhir hari, Suripah justru baru beranjak memulai kehidupan. Wanita yang dulunya bertani dan membuat besek di desanya, Banjar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Ia meninggalkan tiga anaknya di kampung dan mengadu nasib di Jakarta supaya punya biaya untuk anaknya sekolah, Bersama beberapa teman yang semuanya perempuan, Suripah mulai berkemas. Ia adalah pedagang bakul bersama suaminya. Sudah empat tahun ini ia berjualan aneka sayur dan bumbu dapur di pinggir Jalan Raya Bogor, tumpahan dari Pasar Kramat Jati Indah, Jakarta Timur. Setiap jam 10 malam, ia mulai menata dagangan. Jualan mulai ramai pembeli sekitar jam 2 sampai jam 4 pagi. Jam 5.30, Suripah harus membongkar lapak. Karena busway mulai jalan. Kemudian ia pulang ke rumah dan menjadi ibu rumah tangga sambil menunggu malam tiba. (Sumber : Kompas)
Cermin :
Wanita-wanita tegar sudah ada setua usia bumi. Jauh sebelum ada Kartini. Sampai detik ini. Wanita yang berjuang demi keluarga. Yang punya cita-cita sederhana sekadar bisa menyekolahkan anak. Yang demi mimpinya itu, rela mengorbankan kebahagiaan diri sendiri. Kasih Ibu memang sepanjang masa.
No comments:
Post a Comment