Thursday, June 01, 2006

Catatan Harian

Day - 304

Seorang teman "marah" pada saya. Ceritanya gini. Saya baru menyelesaikan naskah Seri Sketsa Iman Pernikahan. Judulnya belum ada sih. Biasanya selesai menulis sebuah naskah untuk diterbitkan, sebelum saya serahkan ke penerbit, saya kirim dulu ke teman saya itu. Minta pendapat ia, sekaligus tolong koreksi. Saya paling suka ceroboh dalam pengetikan

Nah teman saya itu ngasih komennya lewat SMS. Begini: “Naskahmu oke banget. Saya sampe terhanyut bacanya. Saya benar-benar takjub sama kamu. Sungguh. Tulisan kamu tuh sangat powerful. Masuk akal.” Terus terang saya jadi risih juga malah dipuji begitu. Saya balas: “Jangan hiperbolis dong ah.” Nah, teman saya "marah" :)). Ia bilang paling ga enak sudah bicara jujur malah "dicurigai". Sibuk deh saya "menenangkan" ia.

Sebenarnya sih saya setengah bergurau bilang hiperbolis itu. Walaupun memang saya juga punya trauma dengan pujian orang. Sebab kadang penilaian orang terhadap kita tuh sangat dipengaruhi oleh relasi kita dengan orang itu. Dulu saya punya teman baik. Akrab. Saya suka minta tolong ia. Dan sebaliknya. Waktu relasinya begitu baik, sering tuh ia memuji khotbah sayalah, buku sayalah. Sekarang setelah relasi saya dengan ia ga baik lagi. Ia malah banyak mencela saya. Padahal khotbahnya sama, bukunya sama :) Makanya saya lebih hati-hati kalo menerima pujian seseorang.

Tadi siang pimpin di persekutuan jemaat GKI Cengkir. Temanya tentang kekuatiran. Saya banyak kutip dari naskah baru saya tentang pernikahan. Kan ada tuh di situ tulisan yang berkenaan dengan kekuatiran. Malamnya rapat di wilayah Kelapa Gading Utara persiapan Kebaktian Padang tanggal 10 yang akan datang.

10 comments:

Anonymous said...

biasanya orang yang gampang muji itu gampang juga ngejelekin. Orang yang ngumbar pujian itu biasanya ada maksud2 tersembunyi. (Ini kata saya lho). Mending ketemu orang yang sedikit muji banyak kritik.

Anonymous said...

sori lupa kasih identitas.

Anonymous said...

Komentar: aneh juga temen Ayub itu. Menurut gw wajar lah kalau ada orang dipuji lantas bilang "ah, elu ini mujinya berlebihan..." semakna dengan "jangan hiperbolis ah..".

Trus, apa salahnya? Lha wong sedang merendahkan hati kok dimarahin. Tidak menyombangkan diri di depan dia kok malah disebelin?

Kalau memang tulisannya bagus ya udah dong. Tinggal digarap pengeditan dan peng-lay-outan dengan baik. Udah beres perkara kan? Tinggal setor ke penerbitan. eh.....Tapi ini malah ada embel2 dia marah segala.

Kayaknya ada "sesuatu" tu yang dia simpen terhadap Ayub. Kecewa yang ditumpuk bulan - bulanan misal, atau harapan yang tidak dipenuhi misal, atau ....atau....

Intinya, kalau baca dari cerita blog, menurut gw alesan dia untuk marah kurang kuat.

salam,

Pram

Anonymous said...

kasihan nih temannya pak ayub. Maksudnya bae, malah disalahartikan :((

Mungkin yang bikin ia 'marah' adalah karena pak ayub meragukan 'kredibilitas' pujiannya. Menganggap ia ga 'tulus'. Menganggap ia 'mengharapkan sesuatu' dengan memuji itu. Atau mungkin, cara pak ayub yang katanya gurau itu, tidak tampak gurau baginya.

Mungkin begitu. Tapi, mungkin sebaiknya pujian tidak disikapi berlebihan. Tidak berlebihan 'takut'. Tidak berlebihan 'terima'. Pada dasarnya, sebuah pujian akan terbukti oleh waktu. Tulisan-tulisan pak ayub, mari silahkan rekan-rekan nilai sendiri. Apakah anda merasa teman pak ayub itu 'berlebihan' atau tidak, biar anda yang menjawab. Biar waktu yang menjawab.

Toh, pak ayub sudah menerbitkan buku-buku yang best seller. Biar publik yang 'memuji'.

Anonymous said...

hehehe koq jadi pada serius. marah yang saya maksud kan "marah" pake tanda kutip hehe. jadi "marah" yang ga benar-benar marah gitu. marah karena care, marah untuk kebaikan gitulah

ayub yahya said...

sori gak ke ketik tuh identitasnya. koq kotak komen di blog tiba-tiba jadi tampilan baru.
mas calvin, apa kabar? lama ga mampir

Anonymous said...

Akang AY bs kasih bocoran ttg Seri Sketsa Iman Pernikahan?
Apa ini ttg persiapan sblm menikah (konseling pra-nikah) ato lika-liku sesudah perjalanan Kang?
Ato Akang bs manfaatkan blogspot ini u/tampilkan secara ringkas topik2/bab2 dr buku tsb.
Saat ini sy lagi bergumul dgn bagian pertama neh.
Siapa penerbitnya dan kpn rencananya bs didapat di toko buku ya Kang?

ayub yahya said...

bang sintong, seri sketsa iman pernikahan lebih tepat "liku-liku" perjalanan pernikahan. salah satu tulisannya di situ yang berjudul "rayap-rayap pernikahan" pernah dimuat di suara pembaruan. kalau yang persiapan pernikahan lebih tepat yang skestsa iman kaum muda "bila cinta menyapa" sudah terbit.
btw, lagi bergumul nih yee? rencana penerbitnya gloria kan sama serinya dengan yang lalu.

Anonymous said...

I say briefly: Best! Useful information. Good job guys.
»

Anonymous said...

Nice idea with this site its better than most of the rubbish I come across.
»