Wednesday, June 14, 2006

Catatan Harian

Day - 292

Hari ini hari pertama saya cuti. Karen ulang tahun. Pagi-pagi bangun tidur kita nyanyi “Happy Birthday”. Doa. Buka kado. Ga ada tiup lilin dan potong kue. Dewi kasih harmonika dan gelang karet bertulisan KAREN. Kezia kasih jepit rambut. Saya kasih koin Amazone. Sudah bisa ditebak, mana yang paling Karen sukai. Hehehe. Dewi masak mie goreng. Dalam tradisi Cina, mie adalah makanan wajib hari ulang tahun. Konon, itu simbol panjang umur. Tapi dalam tradisi keluarga kami, itu simbol "ga ada menu lain" :). Mikirin menu makanan dari hari ke hari tuh ternyata ga gampang loh. Itulah hebatnya para ibu rumah tangga.

Jam 9.45 bersama Dewi antar Kezia dan Karen sekolah. Mereka masuk sekolah jam 10.15. Terus ke BCA. Mau tutup rekening. Tapi antri banget. Ampun deh. Jadi kita tinggal. Soalnya mau ke Rumah Sakit St. Carolus. Besuk anggota jemaat yang sakit. Jam besuk siang di sana jam 11-12. Takut ga keburu. Sekalian mau ngelayat yang meninggal. Ayah dari salah seorang anggota jemaat. Disemayamkannya di St. Carolus juga. Meski lagi cuti, “hal-hal” begini ga bisa ditingalkan.

Anggota jemaat yang sakit tuh seorang ibu. Baru habis operasi. Enam tahun lalu ia kena kanker di otaknya. Sudah amat kritis. Secara manusia ga ada harapan. Tapi luar biasa, ia bisa “bangkit” lagi. Ga sembuh total sih. Tapi ia bisa jalan. Ga perlu kursi roda. Juga bisa berkomunikasi, walau bicaranya agak susah. Dua minggu lalu tiba-tiba ia drop dan harus operasi. Saya ditelepon. Saya kagum dengan suaminya. Sabar dan telaten ngerawat istrinya. Setiap kali saya ketemu di gereja jam berapa pun hari apa pun, mesti ia bersama istrinya itu.

Tadi sore saya baru terima SMS ini dari teman “mantan” guru sekolah Minggu yang tengah dirawat di Guangzou karena kelainan ginjal: “Kondisi saya ini kurang baik. Beberapa hari saya tidak sadar diri. Panas saya masih turun naik bisa mendadak. Sekarang saya masih pikun. Mohon doa penguatan dan penyembuhan.” Saya terus berdoa buatmu, rekan. Berharaplah yang terbaik, tapi bersiap pulalah yang “terburuk”. Selalu. Kuncinya adalah berserah. Salam kasih.

2 comments:

Anonymous said...

Wah tampaknya keberangkatan Sg sdh tinggal menghitung hari neh Kang? :-) Selamat mempersiapkan diri beserta keluarga dan ngangenin yg baik2 selama @Indon
Btw @Sg msh bersama GKI Kang?

ayub yahya said...

bang sintong, sori5, riview bukunya saya tayangkan. minggu ini deh ya. iya sing tinggal menghitung hari nih. cuma jadi udag2an dengan wakt7u. habis antara kepastian dan keberangkatan cuma dua minggu neh. di sing saya masih tetap dengan gki. pulang ke indone kelak (kalau pulang) balik ke gki. cuma ga tahu gki mana