Day - 00Minggu, 1 April 2007 -- Akhirnya tiba juga di “titik 0”. Sebuah perjalanan yang panjang. 365 hari. Tanpa henti. Tanpa jeda. Sekaligus pertarungan yang melelahkan. Melawan berondongan aktivitas rutin, deraan keletihan, dan bahkan hujaman kejenuhan. Di mana pun. Dalam kondisi apa pun. Dan di tengah situasi bagaimana pun.
Jujur, saya memulai langkah 365 ini dengan keraguan. Apa bisa? Mengingat saya punya track record buruk dalam hal dispilin menulis. Ketika bulan pertama lewat, saya masih biasa-biasa saja. Bulan kedua. Bulan ketiga. Sampai bulan keenam. Saya mulai terpesona. Ternyata saya bisa. Woww!!
Betul, bahwa “titik 0” bukanlah akhir perjalanan. Ini hanya akhir dari sebuah etape. Di depan sudah menunggu “pertarungan” yang lain. Ga apa. Paling ga saya sekarang bisa menarik napas lega. Walau barang sesaat. Berbekal “saya bisa” di masa lalu, saya jelang masa depan dengan lebih “ringan”.
Intinya kalau mau, kita pasti bisa. Hanya memang kita ga bisa sendiri. Kita butuh orang lain. Entah sebagai penyemangat. Entah sebagai pengarah. Entah sebagai teman seiring sejalan. Beruntungnya saya, saya mempunyai “kelengkapan” itu. Hingga sampailah saya di sini. Di “titik 0”. Segala lelah dan letih terbayar sudah. Bye 4 now.
Jujur, saya memulai langkah 365 ini dengan keraguan. Apa bisa? Mengingat saya punya track record buruk dalam hal dispilin menulis. Ketika bulan pertama lewat, saya masih biasa-biasa saja. Bulan kedua. Bulan ketiga. Sampai bulan keenam. Saya mulai terpesona. Ternyata saya bisa. Woww!!
Betul, bahwa “titik 0” bukanlah akhir perjalanan. Ini hanya akhir dari sebuah etape. Di depan sudah menunggu “pertarungan” yang lain. Ga apa. Paling ga saya sekarang bisa menarik napas lega. Walau barang sesaat. Berbekal “saya bisa” di masa lalu, saya jelang masa depan dengan lebih “ringan”.
Intinya kalau mau, kita pasti bisa. Hanya memang kita ga bisa sendiri. Kita butuh orang lain. Entah sebagai penyemangat. Entah sebagai pengarah. Entah sebagai teman seiring sejalan. Beruntungnya saya, saya mempunyai “kelengkapan” itu. Hingga sampailah saya di sini. Di “titik 0”. Segala lelah dan letih terbayar sudah. Bye 4 now.
2 comments:
selamat, Pak Ayub. terus berkarya.
thx, davis. blog ada perubahan format. kasih masukan dong.
Post a Comment