Kamis, 8 Maret 2007 -- Hampir semua media berita on-line “angkat” kecelakaan pesawat Garuda menjadi head line. Berita gempa bumi Sumatera Barat agak “menguap”. Berita apa yang akan diangkat sepenuhnya memang tergantung kebijakan media yang besangkutan. Kerap salah satu pertimbangannya adalah bisnis. Berita mana yang laku dijual.
Baca beberapa komentar orang tentang kecelakaan pesawat Garuda. Prihatin juga. Kayak komentar Aktor dan budayawan Butet Kartaredjasa di kompas on-line. Tadinya ia mau naik pesawat itu. Tapi karena ada beberapa acara mendadak terus ga jadi. Komentarnya: “Tuhan ternyata masih sayang saya.” Komentar begitu kan nyakitin para korban dan keluarga korban. Seolah Tuhan ga sayang dengan mereka. Sad.
Juga komentar beberapa pembaca Kompas on line. Katanya semua musibah itu karena dosa bangsa. Betul banyak musibah karena kecerobohan manusianya. Tapi sangat ga “adil” kalau digeneralisasi karena dosa bangsa. Siapa yang berdosa siapa yang dihukum. Hampir semua korban musibah itu rakyat kebanyakan. Mereka yang ga tahu apa-apa dengan kebijakan yang diambil para "petinggi".
Memang berkomentar tuh paling gampang. Lebih-lebih kalau fokusnya “keuntungan” dan "keselamatan" diri sendiri; untung saya begini, untung saya begitu. Lupa berempati. Lupa bersimpati. Siang pimpin kelas bina pranikah susulan. Sampai agak sore. Akhirnya bisa juga berenang malam-malam sama Kezia dan Karen. Saya sariawan lagi nih. Duh.
Baca beberapa komentar orang tentang kecelakaan pesawat Garuda. Prihatin juga. Kayak komentar Aktor dan budayawan Butet Kartaredjasa di kompas on-line. Tadinya ia mau naik pesawat itu. Tapi karena ada beberapa acara mendadak terus ga jadi. Komentarnya: “Tuhan ternyata masih sayang saya.” Komentar begitu kan nyakitin para korban dan keluarga korban. Seolah Tuhan ga sayang dengan mereka. Sad.
Juga komentar beberapa pembaca Kompas on line. Katanya semua musibah itu karena dosa bangsa. Betul banyak musibah karena kecerobohan manusianya. Tapi sangat ga “adil” kalau digeneralisasi karena dosa bangsa. Siapa yang berdosa siapa yang dihukum. Hampir semua korban musibah itu rakyat kebanyakan. Mereka yang ga tahu apa-apa dengan kebijakan yang diambil para "petinggi".
Memang berkomentar tuh paling gampang. Lebih-lebih kalau fokusnya “keuntungan” dan "keselamatan" diri sendiri; untung saya begini, untung saya begitu. Lupa berempati. Lupa bersimpati. Siang pimpin kelas bina pranikah susulan. Sampai agak sore. Akhirnya bisa juga berenang malam-malam sama Kezia dan Karen. Saya sariawan lagi nih. Duh.
No comments:
Post a Comment