Sabtu, 24 Maret 2007 -- Teman di milis cybergki cerita, istrinya hamil anak ketiga. Padahal ia sudah cegah. Pakai IUD. Ia lagi studi di Amerika. Anaknya yang kedua baru 2 tahun. Tapi ternyata jebol. Kata ia, “Konon IUD tuh tingkat keberhasilanya 98.5. Tapi rupanya kami kebagian yang 1.5-nya.” :). Saya jadi teringat teman lain yang malah susah sekali punya anak. Sudah berjuang begitu rupa. Ga dapat-dapat.
Hidup ini memang penuh “ironi”. Yang pengen ga dapat. Yang ga pengen dapat. Yang “nahan-nahan” malah brojol. Yang kepengen-kepengen malah mampet. Lewat imel setengah becanda saya bilang ke ia: Tuhan rupanya suka “lelucon” ya :). Ia bales: Tapi kali ini becandanya agak kelewatan dan ndak lucu. Tapi mau protes saya was-was, ntar dikasih satu lagi kagak lucu beneran. Hehehe.
Saya imelin lagi ia: Jangan kecil hati, Bro. Sebab, rancangan-Ku, demikian firman Tuhan, bukan rancangan kecelakaan, tetapi rancangan damai sejahtera, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Tidak ada kehidupan diluar perkenan-nya, bukan? Kalau Dia mengijinkan sesuatu terjadi, pastilah Dia juga memberi kita kelengkapan untuk menjalaninya. Hidup memang akan terasa lebih "ringan" kalau kita jalani dengan “mengalir”.
Sore ikut Family Fellowship di daerah Bukit Batok. Setelah Family Felowship teman-teman rupanya sudah janjian mau terus mancing bareng. Family Fellowship selain memang dirancang untuk pembinaan rohani keluarga, juga sebagai sarana kebersamaan dan keakraban. Jadi bisa variasi dengan acara-acara santai. Good.
Hidup ini memang penuh “ironi”. Yang pengen ga dapat. Yang ga pengen dapat. Yang “nahan-nahan” malah brojol. Yang kepengen-kepengen malah mampet. Lewat imel setengah becanda saya bilang ke ia: Tuhan rupanya suka “lelucon” ya :). Ia bales: Tapi kali ini becandanya agak kelewatan dan ndak lucu. Tapi mau protes saya was-was, ntar dikasih satu lagi kagak lucu beneran. Hehehe.
Saya imelin lagi ia: Jangan kecil hati, Bro. Sebab, rancangan-Ku, demikian firman Tuhan, bukan rancangan kecelakaan, tetapi rancangan damai sejahtera, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Tidak ada kehidupan diluar perkenan-nya, bukan? Kalau Dia mengijinkan sesuatu terjadi, pastilah Dia juga memberi kita kelengkapan untuk menjalaninya. Hidup memang akan terasa lebih "ringan" kalau kita jalani dengan “mengalir”.
Sore ikut Family Fellowship di daerah Bukit Batok. Setelah Family Felowship teman-teman rupanya sudah janjian mau terus mancing bareng. Family Fellowship selain memang dirancang untuk pembinaan rohani keluarga, juga sebagai sarana kebersamaan dan keakraban. Jadi bisa variasi dengan acara-acara santai. Good.
No comments:
Post a Comment