Rabu, 28 Maret 2007 -- Siang teman dari Jakarta datang. Lagi tugas kantor di sini. Nginep di rumah. Ia ga dapet hotel. Di Singapore dulu susah cari hotel kalau pas lagi liburan. Sekarang hampir tiap waktu susah. Apalagi kalau lagi ada acara berskala internasional. Fully booked-lah. Akhir-akhir ini Singapore emang lagi gencar promosi sebagai negara MICE. Meeting, Incentive Travel, Conventions and Exhibitions.
Malam ada rapat majelis. Mulai 19.30. Selesai kurang dari 21.30. "Record". Biasanya selesai diatas jam 22.00. Pas agenda rapatnya ga banyak. Di sini rapat segitu sudah termasuk lama. Jadi ingat waktu di Jakarta. Kalau rapat majelis bisa seharian. Pagi sampai sore. Siang sampai malam. Melelahkan. Akhirnya orang pun malas ikut rapat. Kalau disurvei, kegiatan apa yang paling membosankan di kemajelisan. Ga heran jawabannya: rapat.
Saya perhatikan di banyak gereja, rapat majelis tuh sulit banget berjalan efektif dan efisien. Mesti deh "lelet" dan "molor". Beberapa kendala. Pembicaraan ngelantur kemana-mana. Pemimpin rapat terbawa ke sana ke mari. Ngomongin hal-hal teknis. Ga ada pendelegasian wewenang yang tegas. Jadinya yang mboten-mboten dibicarain. Panjang lebar hasilnya nihil. Kesannya, apa yang bisa dipersulit ngapain dipermudah :).
Kendala lain. Peserta rapat ga baca risalah. Datang rapat dengan ga tahu apa-apa. Sudah gitu ga fokus pula ke rapat. Ngobrol sendiri. Yang cilaka kalau ada yang ga datang di rapat sebelumnya lalu "ngotot". Ga ada file yang rapih mengenai keputusan strategis yang sudah diambil. Sehingga ga jarang apa yang sudah diputuskan dulu, dibahas lagi. Dan banyak lagi :). Intinya perlu "etika" rapat yang jelas. Disertai komitmen yang tegas.
Malam ada rapat majelis. Mulai 19.30. Selesai kurang dari 21.30. "Record". Biasanya selesai diatas jam 22.00. Pas agenda rapatnya ga banyak. Di sini rapat segitu sudah termasuk lama. Jadi ingat waktu di Jakarta. Kalau rapat majelis bisa seharian. Pagi sampai sore. Siang sampai malam. Melelahkan. Akhirnya orang pun malas ikut rapat. Kalau disurvei, kegiatan apa yang paling membosankan di kemajelisan. Ga heran jawabannya: rapat.
Saya perhatikan di banyak gereja, rapat majelis tuh sulit banget berjalan efektif dan efisien. Mesti deh "lelet" dan "molor". Beberapa kendala. Pembicaraan ngelantur kemana-mana. Pemimpin rapat terbawa ke sana ke mari. Ngomongin hal-hal teknis. Ga ada pendelegasian wewenang yang tegas. Jadinya yang mboten-mboten dibicarain. Panjang lebar hasilnya nihil. Kesannya, apa yang bisa dipersulit ngapain dipermudah :).
Kendala lain. Peserta rapat ga baca risalah. Datang rapat dengan ga tahu apa-apa. Sudah gitu ga fokus pula ke rapat. Ngobrol sendiri. Yang cilaka kalau ada yang ga datang di rapat sebelumnya lalu "ngotot". Ga ada file yang rapih mengenai keputusan strategis yang sudah diambil. Sehingga ga jarang apa yang sudah diputuskan dulu, dibahas lagi. Dan banyak lagi :). Intinya perlu "etika" rapat yang jelas. Disertai komitmen yang tegas.
No comments:
Post a Comment