Day - 294
Hari ini pimpin kebaktian tiga kali di GKI Kayu Putih. Jam 06.30, 08.30, dan 11.00. Kebaktian jam 11.00 sekalian baptisan anak. Ini kebaktian yang sangat emosional buat saya. Sebab ini kali terakhir saya berkhotbah di GKI Kayu Putih sebagai “tuan rumah’. Kelak-kelak mungkin saja saya bisa berkhotbah lagi di sini, tapi sebagai pendeta “tamu”. Waktu salaman dengan jemaat selesai kebaktian, mereka pada bilang, “Selamat bertugas ya, Pak.”, “Sukses, ya, Pak,”, “Kita sangat kehilangan.”, dsb. Duh. Duh. Duh.
Tapi tadi saya denger khotbah saya menyinggung dua orang penatua. Ceritanya begini. Tema khotbahnya kan “Mengelola Waktu”. Salah satu point yang saya sampaikan adalah: Setiap tindakan, ucapan, pikiran, perasaan kita kan pasti “memakan” waktu. Karena itu, kita perlu bertindak, berucap, berpikir, dan merasa hanya hal-hal yang berharga dan bermanfaat. Mata, misalnya, hanya membaca dan melihat hal yang berharga dan bermanfaat. Mulut hanya berucap kata-kata yang berharga dan bermanfaat. Dsb.
Untuk itu, kita perlu berhati-hati dengan “pencuri” waktu kita. Di sekeliling kita banyak sekali “pencuri” waktu. Beberapa contoh: obrolan yang ga berguna; ngalor-ngidul, ngerumpi, ngegosip, buat apa kan?! Televisi juga bisa jadi “pencuri waktu”. Bukannya berarti ga boleh nonton. Nonton televisi silahkan. Tapi jangan berlebihan. Kayak Piala Dunia. Sampai bela-belain, korban-korbanin. Malam jadi siang. Siang jadi malam. Katakanlah kesebelasan favorit kita menang, so what gitu loh?! Lalu rapat-rapat yang ga produktif. Dari pagi sampai sore, sore sampai malam cuma bicarain yang “mboten-mboten”. Ga ada hasilnya. Buang-buang energi.
Nah, kedua penatua itu, yang merasa punya posisi kunci di kemajelisan, tersinggung dengan ucapan saya tentang “rapat ga produktif”. Katanya saya memakai mimbar untuk menyindir. Saya juga bingung kenapa mereka tersinggung. Apa saya salah mengatakan bahwa rapat ga produktif tu bisa “mencuri” waktu kita yang berharga? Pula, saya kan ga bilang itu terjadi di GKI Kayu Putih. Itu berlaku di mana saja koq. Ada-ada saja deh.
No comments:
Post a Comment