Day - 283
Subuh antar Dewi, Kezia dan Karen ke bandara. Mereka duluan “pindahan” ke Singapore. Ditemani mami juga. Kezia udah harus masuk sekolah tanggal 26 Juni ini. Saya masih banyak yang harus “dijalani” dan dikerjakan. Kebaktian pengutusan, urusan kampus, pimpin beberapa acara, dan sebagainya.
Pulang ke rumah rasanya lonely. Biasa berempat sekarang sendiri. Kadang saya suka jengkel, suka marah-marahan sama Dewi dan anak-anak, kalo udah jauh baru deh kerasa betapa berartinya mereka. Memang, segala sesuatu baru terasa berharga kalo udah ga ada. Tapi, masa sih mesti menunggu ga ada dulu baru kita menghargai sesuatu itu:) Makanya, mestinya kita syukuri apa yang ada pada kita sekarang. Dan, berusaha memberi yang terbaik kepada orang-orang yang kita kasihi. Sekarang juga.
Siang bersama Tim Union dan beberapa teman dari PMK-IPB pimpin retreat GKY Puri Indah. Di Via Renata, Cimacan. Tempatnya oke. Tapi sebetulnya sih lebih tepat buat liburan. Kami nangani Sekolah Minggu-nya. Dibagi empat kelas. Ada satu dua acara gabungan. Ga gampang lho nangani anak-anak. Pimpin nyanyian, games, cerita. Ada 130-an anak dari berbagai usia. Salaut saya untuk para Guru Sekolah Minggu.
Saya lihat beberapa pendeta yang khotbahnya “baik” biasanya yang intens juga dalam pelayanan anak. Contoh Pendeta Eka Daramputera dan Pendeta Stephen Tong. Mereka yang bias “merebut” perhatian anak-anak akan bias pula “merebut” perhatian orang dewasa.
No comments:
Post a Comment