Day - 288
Kembali di Jakarta. Naik Adam Air jam 10.45 waktu Singapore. Semua urusan di Singapore so far so good-lah. Yang belum good justru urusan di Jakarta. Banyak yang harus dikerjakan, tapi waktunya mepet. Jadi rasanya ke sana mentok ke sini mentok. Duh.
Pesawat ngaret 30 menit-an. Hujan deras. Di atas sempat tergoncang-goncang. Kayak naik mobil di jalanan berbatu-batu. Tapi karena di pesawat jadi ngeri juga :). Betapa dekatnya batas antara hidup dan mati. Sampai di Cengkareng jam 11.45 wib. Tol macet banget. Duh. Padahal mau terus pimpin retreat pengurus dan aktivis pemuda GKI Gading Indah di Cipanas. Perginya di jemput sih. Nggak nyetir sendiri.
Saya dapat SMS yang "nggak enak". Dari seorang ibu. Bukan anggota GKI KP. Simpatisan. Ceritanya gini. Awalnya ia kirim SMS cerita masalahnya. Saya tanggapi tentunya. Satu kali. Dua kali. Terus ia jadi suka forward SMS kata-kata mutiara. Satu kali. Dua kali. Selalu saya balas : "thx". Karena udah sering, lama-lama saya agak jarang balas. Toh cuma forward.
Nah, dua hari yang lalu ia kirim SMS, dan saya nggak balas. Selain saya sedang di Singapore dan lagi heboh urus ini itu. Lagian pertanyaan SMS-nya juga, menurut saya, nggak mendesak. Eh, ia marah. Ia SMS bilang bahwa kecewa dan merasa mengalami kepahitan karena saya nggak balas SMS-nya. Akhirnya, saya balas. Saya jelaskan alasan kenapa saya nggak balas SMS-nya. Juga, saya saranin ia juga bisa hubungi pendeta GKI KP yang lain kalau ingin tanya tentang gereja. Ia balas minta maaf.
Salah satu perbedaan antara pria dan wanita menurut Ray Mossholder, pria lebih menekankan prestasi wanita menekankan relasi. Buat pria menghasilkan sesuatu dan berprestasi itu adalah penting. Bagi wanita, relasi dan hubungan baik itu yang penting. Wanita akan mudah merasa sedih kalau dicuekin atau merasa ditolak. Cuma ya, kalau semua SMS harus dijawab, berabe juga kan :).
No comments:
Post a Comment