Penyanyi : Berlian Hutahuruk (dinyanyikan kembali oleh Ari Lasso) ;
ciptaan : Eros Djarot
awan hitam di hati yang sedang gelisah
daun-daun berguguran
satu satu jatuh ke pangkuan
kutenggelam sudah ke dalam dekapan
semusim yang lalu sebelum ku mencapai
langkahku yang jauh
kini semua bukan milikku
musim itu telah berlalu
matahari segera berganti
gelisah kumenanti tetes embun pagi
tak kuasa ku memandang dikau matahari
kini semua bukan milikku
musim itu telah berlalu
matahari segera berganti
badai pasti berlalu, badai pasti berlalu
badai pasti berlalu, badai pasti berlalu
Renungan :
Jalan hidup kita tidak selalu mulus dan lurus; berhampar karpet merah nan anggun, dengan sinar mentari hangat dan cerah. Ada saatnya yang terhampar itu batu cadas nan terjal, dan yang mengiringi itu badai kelam dan ribut. Pada saat seperti itu ada satu hal yang tetap harus kita pegang. Harapan. Harapan bahwa "badai" akan berlalu. Dan mentari kembali cerah.
daun-daun berguguran
satu satu jatuh ke pangkuan
kutenggelam sudah ke dalam dekapan
semusim yang lalu sebelum ku mencapai
langkahku yang jauh
kini semua bukan milikku
musim itu telah berlalu
matahari segera berganti
gelisah kumenanti tetes embun pagi
tak kuasa ku memandang dikau matahari
kini semua bukan milikku
musim itu telah berlalu
matahari segera berganti
badai pasti berlalu, badai pasti berlalu
badai pasti berlalu, badai pasti berlalu
Renungan :
Jalan hidup kita tidak selalu mulus dan lurus; berhampar karpet merah nan anggun, dengan sinar mentari hangat dan cerah. Ada saatnya yang terhampar itu batu cadas nan terjal, dan yang mengiringi itu badai kelam dan ribut. Pada saat seperti itu ada satu hal yang tetap harus kita pegang. Harapan. Harapan bahwa "badai" akan berlalu. Dan mentari kembali cerah.
2 comments:
Ya...badai pasti berlalu... ada saatnya ada badai, ada angin dan tenang itulah irama hidup, salam kenal
betul, diva. salam kenal kembali
Post a Comment