Rumah makan
Hujan lagi nehh. Siang janji ketemu teman dari Jakarta. Ia lagi medical check up di sini. Berangkat berdua Dewi. Kita lunch di Noodle Palace Restaurant di Centre Point. Yang makan antri. Nasi goreng ikan asin dan panggang babinya hau ce. Saya pernah beberapa kali makan di situ, tapi biasanya makan mie.
Jadi inget cerita sukses orang yang buka rumah makan -- kayak Bakmi Gajah Mada, Es Teler 77, Ayam Goreng Suharti, Bakso Lapangan Tembak, Seafood 212, Bakmi Kadin, Soto Bangkong, Kwetiau Akang, Nasi Campur Putra Kenanga, Soto Mie Ciseeng. Asyik kali ya, punya rumah makan laku begitu.
Tapi kata teman, buka rumah makan tuh capek. Ga laku capek pikiran, laku capek badan. Apalagi kalau ngehadapi customer yang reseh bisa tambah capek hati. Sudah banyak maunya, "darah tinggi" pula. Pernah katanya, ia sampai dibentak-bentak oleh pengunjung yang merasa kelamaan nunggu pesanannya keluar.
Namanya manusia memang gampang-gampang susah. Ekspektasinya beragam. Sulit "dipuasin". Maka ga heran kalo customer satisfaction menjadi isu penting dalam dunia marketing -- dari Centre Point saya terus pulang. Dewi lanjut acara istri-istri pendeta. Malam saya ada rapat di rumah teman.
No comments:
Post a Comment