Sabtu, 6 Januari 2007 -- Semalam ga bisa tidur. Flu. Bersin-bersin. Hidung mampet. Meler. Sampai pagi masih "oke-lah". Ngantor seperti biasa. Saya tuh "akrab" dengan flu. Hidung kena debu, flu. Ga tidur siang, flu. Kecapekan, flu :). Biasanya sih dengan tidur ditambah vitamin C terus baik. Atau cukup minum actived-lah. Banyak teman bilang flu tuh obatnya tidur. Cukup istirahat.
Tapi flu kali ini rupanya "lain". Betul-betul ga enak deh. Siang pulang. Tiduran. Tapi ga bisa tidur. Kepala cenut-cenut. Mana besok pimpin Pejamuan Kudus. Jadi saya putusin ke dokter. Saya telepon teman minta tolong "berjaga-jaga" kalau saya sampai kesulitan komunikasi dengan dokter. Kliniknya ternyata tutup. Saya terus ke apotek. Dikasih panadol. Tapi sampai ke rumah malah ga bersin-bersin lagi. Melernya berhenti. Cuma suaranya saja masih bindeng. Badan juga jadi lebih enakan. Tiduran bentar. Alhasil ga dimakan deh tuh obat :).
Besok pagi teman dan keluarganya kembali ke Indonesia. Tasnya "beranak-pinak" dengan belanjaan. Malah sampai beli tas koper tambahan. Gede lagi. Hehehe. Rata-rata yang dolan ke sini, pulang mesti deh nambah tas :). Saya ga tahu, apa karena suasana Singapore yang begitu "enak-nya" buat belanja. Sehingga yang tadinya ga niat belanja jadi belanja juga. Ataukah pada dasarnya manusia memang sulit kendaliin keinginan. Apalagi kalau ada "trigger-nya".
Tapi flu kali ini rupanya "lain". Betul-betul ga enak deh. Siang pulang. Tiduran. Tapi ga bisa tidur. Kepala cenut-cenut. Mana besok pimpin Pejamuan Kudus. Jadi saya putusin ke dokter. Saya telepon teman minta tolong "berjaga-jaga" kalau saya sampai kesulitan komunikasi dengan dokter. Kliniknya ternyata tutup. Saya terus ke apotek. Dikasih panadol. Tapi sampai ke rumah malah ga bersin-bersin lagi. Melernya berhenti. Cuma suaranya saja masih bindeng. Badan juga jadi lebih enakan. Tiduran bentar. Alhasil ga dimakan deh tuh obat :).
Besok pagi teman dan keluarganya kembali ke Indonesia. Tasnya "beranak-pinak" dengan belanjaan. Malah sampai beli tas koper tambahan. Gede lagi. Hehehe. Rata-rata yang dolan ke sini, pulang mesti deh nambah tas :). Saya ga tahu, apa karena suasana Singapore yang begitu "enak-nya" buat belanja. Sehingga yang tadinya ga niat belanja jadi belanja juga. Ataukah pada dasarnya manusia memang sulit kendaliin keinginan. Apalagi kalau ada "trigger-nya".
Habis siapa yang ga tertarik lihat barang-barang unik, lucu, bagus. Harganya "relatif" murah pula. Walau mungkin ga butuh jadi pengen juga kan :). Makanya saya tuh suka "ketar-ketir" deh kalau mesti nemenin teman atau family jalan-jalan di sini. Sampai-sampai saya suka berdoa: "Jauhkan aku dari pencobaan". Hehehe. Cuma berdoa minta dijauhkan dari pencobaan tanpa diiringi tindakan menjauhi pencobaan itu, ya bisa "jatuh" juga kan. Benar kata pepatah lama, manusia dicobai oleh keinginannya sendiri.
No comments:
Post a Comment