Jumat, 26 Januari 2007 -- Duh. Ternyata banyak "kerjaan" nih. Kebiasaan jelek saya. Kalau belum deket-deket waktunya, mikirnya "toh masih ada esok". Jadinya "numpuk". Akhirnya kerepotan" sendiri. Cilakanya walau dari dulu sudah sadar, tapi tetap saja ga berubah. Gitu lagi gitu lagi. Gimana dong??? Melawan "diri sendiri" tuh memang sulit-lit. Hikss.
Jadi inget dosen musik waktu kuliah dulu. Pak Liberti Manik. Pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Kalau kita salah lagi salah lagi, ia selalu nyindir, "Ingat keledai". Kan ada tuh peribahasa keledai ga jatuh dua kali pada lubang yang sama. Saya, dan beberapa teman lain, malah kerap "jatuh" berulang kali pada lubang yang sama. Salah melulu. Apalagi waktu ikutan "ekskul" biola. Habis deh saya. Untuk urusan musik saya memang "nol besar".
Siang pimpin Persekutuan Komisi Wanita. Seputar rasa gelisah. Saya "angkat" cerita di balik lagu “Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree”. Lagu yang hits tahun 1970-an. Kisah suami yang begitu "brengsek" terhadap istrinya. Hidup "selebor". Jadi "begundal". Sampai kemudian "jatuh". Hancur. Masuk penjara. Bertobat. Ia pengen kembali kepada istrinya. Tapi ia ragu, apakah sang istri mau nerima ia kembali.
Melalui surat ia ungkapin rasa sesalnya. Ia minta kalau sang istri masih mau nerima ia supaya mengikatkan sehelai pita kuning di sebuah pohon beringin di pusat kota. Dan ternyata yang ia dapatkan di pohon beringin itu bukan sehelai pita kuning, tapi seratus pita kuning. Bertolak dari cerita itu pemerintah Singapore mencanangkan "Yellow Ribbon Project". Untuk mendorong masyarakat "menerima" para mantan narapidana. Malam ikut Familiy Felowship di daerah Bukit Gombak.
Jadi inget dosen musik waktu kuliah dulu. Pak Liberti Manik. Pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Kalau kita salah lagi salah lagi, ia selalu nyindir, "Ingat keledai". Kan ada tuh peribahasa keledai ga jatuh dua kali pada lubang yang sama. Saya, dan beberapa teman lain, malah kerap "jatuh" berulang kali pada lubang yang sama. Salah melulu. Apalagi waktu ikutan "ekskul" biola. Habis deh saya. Untuk urusan musik saya memang "nol besar".
Siang pimpin Persekutuan Komisi Wanita. Seputar rasa gelisah. Saya "angkat" cerita di balik lagu “Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree”. Lagu yang hits tahun 1970-an. Kisah suami yang begitu "brengsek" terhadap istrinya. Hidup "selebor". Jadi "begundal". Sampai kemudian "jatuh". Hancur. Masuk penjara. Bertobat. Ia pengen kembali kepada istrinya. Tapi ia ragu, apakah sang istri mau nerima ia kembali.
Melalui surat ia ungkapin rasa sesalnya. Ia minta kalau sang istri masih mau nerima ia supaya mengikatkan sehelai pita kuning di sebuah pohon beringin di pusat kota. Dan ternyata yang ia dapatkan di pohon beringin itu bukan sehelai pita kuning, tapi seratus pita kuning. Bertolak dari cerita itu pemerintah Singapore mencanangkan "Yellow Ribbon Project". Untuk mendorong masyarakat "menerima" para mantan narapidana. Malam ikut Familiy Felowship di daerah Bukit Gombak.
No comments:
Post a Comment