Rabu, 17 Januari 2007 -- Dapat kiriman naskah dari seorang teman penulis. "Thank You God for My Little Friends. Refleksi sederhana tentang susah-indahnya mengajar Sekolah Minggu". Mau diterbitkan. Saya diminta ngasih komen. Naskah yang menarik. Sederhana tapi ga dangkal. Keseharian tapi ga ngebosenin. Informatif tapi juga reflektif. Good. Saya kira itu bisa jadi "buku wajib" para guru sekolah minggu.
Di Indonesia buku sekolah minggu, seperti juga buku anak-anak umumnya, termasuk jarang. Kalau pun ada lebih banyak terjemahan. Rata-rata penerbit rasanya ga ada 5 persennya deh nerbitin buku anak-anak. Tapi ya ga sepenuhnya "salah" penerbit juga sih. Habis penulis buku anak-anak dan sekolah minggu juga jarang kan. Di sini buku anak-anak banyak. Bagus-bagus pula. Di setiap public library ada ruang khusus buat buku anak-anak.
Kalau mimpi saya punya penerbitan terwujud, saya akan bikin divisi khusus buku anak-anak. Saya akan rekrut beberapa penulis, editor, dan ilustrator tetap. Ada semacam litbangnya juga. Saya akan terbitin seri buku yang ditulis oleh anak-anak. Sejak kecil anak-anak perlu dimotivasi untuk menulis. Budaya baca kan terkait erat dengan budaya tulis. Setahu saya penerbit Mizan, Bandung , punya tuh seri buku cerita yang ditulis anak-anak usia 8-12 tahun.
Saya percaya banyak koq anak-anak seusia itu yang sudah bisa menulis buku. Cuma ga ada wadah. Ponakan saya di Papua usianya 10 tahun sudah bikin 4 buku cerita. sampai sekarang ia masih terus menulis walau belum ada penerbit yang bisa terbitin naskahnya. Malam latihan untuk Persekutuan Doa besok. Saya MC. Kalau untuk pimpin nyanyi persiapan saya mesti dua kali lebih keras dari kalau mau khotbah nih. Hehehe.
No comments:
Post a Comment