Wednesday, July 05, 2006

Catatan Harian

Day - 271

Siang acara dengan beberapa penatua di rumah. Doa bersama dan sedikit ramah tamah. Intinya, walau jauh tetaplah keep contact. Toh sebuah peran ga dibatasi oleh kehadiran fisik. Apalagi dengan teknologi komunikasi sekarang yang sudah begitu canggih. Saya bisa sharing ide lewat email, misalnya.

Seharian ini saya menerima beberapa tamu dan dapat banyak sekali telepon. Ya, just to say good luck-lah. Ada yang mendoakan saya lewat telepon karena ia sendiri ga bisa datang ke rumah. Thx, rekans. Ada dua telepon “aneh”. Pertama, dari kasir Tata Usaha gereja. Ia katanya disuruh oleh Bendahara untuk bilang, bahwa uang 2 juta yang saya harus bayar karena kecelakaan Dewi tahun lalu akan di potong dari bon-bon pengeluaran saya dua bulan terakhir. Kedua, dari salah seorang anak buah koster. Ia katanya disuruh oleh Ketua Sarpras untuk menyampaikan, bahwa serah terima kunci mobil dan rumah pastori bisa lewat ia saja :)). “Aneh-nya” kenapa harus karyawan yang menyampaikan keputusan itu?! Yang pertama, mungkin karena itu keputusan yang “ga enak”?? :)). Yang kedua, mungkin karena ybs. terlalu sibuk :)).

Saya suka sedih kalau ingat berbagai “kejanggalan” yang terjadi di gereja. Gereja mana saja-lah. Kejanggalan yang dimaksud segala hal yang membuat orang berpikir, “Koq bisa di gereja terjadi begitu”. Saya jadi teringat sebuah artikel tentang kepemimpinan di internet. Banyak perusahaan sekuler yang mengadopsi nilai-nilai kekeristenan dari Alkitab. Tapi ironinya, ga sedikit gereja yang justru mengaborsinya. Jadi gereja bukannya menggarami dunia, tapi malah “digarami” oleh dunia. Lebih sedihnya justru itu terjadi juga di gereja saya sendiri. Siapa yang salah? Yang pasti sebagai pendetanya, saya ikut bersalah.

3 comments:

Anonymous said...

Ups, soal kejanggalan yang terjadi didalam gejera, saya lebih setuju itu oknum, bukan lembaganya. Karena ada gereja lain, bendahara & sarpras sdh lebih bagus kelola keuangan dan harta benda. Mereka sdh punya sistim dan orang yang kelola keuangan itu oke. Jadi itu salah pilih Bendahara & Sarprasnya. Atau mungkin kurang keakrapan dengan Pdt.-nya bukan Pdt.-nya yang salah. He he he he

Anonymous said...

namanya orang pasti ada kurang2nya, dan kurangnya itu yang bikin jengkel. tapi justru banyak kurangnya jadi ntar Tuhan yang lengkapin he3.

saya juga merasa bersalah kalo menerapkan prinsip yang bertentangan dng Alkitab ketika lagi pelayanan. Harus diakui lebih sering kita mikir praktis, kalo cara2 non Alkitabiah bisa "berhasil" dengan baik, kenapa nggak diterapkan....

Anonymous said...

hehehe, sudah lah k'ayub, memang masih jadi PR besar buat kita semua, how to place the right person at the right place..

selamat bertugas, tetap kritis ya dan enerjik..