Saturday, July 22, 2006

Renungan Sabtu - 11


Lalat


Suatu siang di suatu saat. Sendirian saya nyetir mobil. Lalu lintas jakarta seperti biasa padat. Tanpa diduga ada lalat di dalam mobil. Mungkin dia masuk ketika tadi saya membuka pintu. Terbang ke sana-ke mari dengan suara mendengung hebat. Menggangu sekali.

Maka, saya berusaha mengeluarkannya. Membuka jendela, lalu menepuk-nepuknya dengan buku. Tetapi tidak berhasil. Lalat itu tidak juga mau keluar. Alih-alih lalat keluar, malah saya jadi tidak konsen nyetir. Sekali hampir nubruk metromini yang mendadak berhenti agak di tengah jalan menaikkan penumpang. Sekali lagi hampir nyenggol pembatas jalan ketika menghindari sepeda motor yang nyalib dari kiri.

Ah, lalat, binatang kecil yang biasanya sekali tepuk pergi jauh, kini jadi masalah besar. Bukan cuma mobil penyok karena nubruk taruhannya, tetapi mungkin juga nyawa!

Seseorang kerap juga “jatuh” karena hal kecil. Tanyakan kepada para pendaki gunung, hal apa yang kerap paling membuatnya repot? Bukan badai hebat atau cuaca buruk – untuk hal-hal itu biasanya mereka sudah mempersiapkan diri – tetapi pasir-pasir kecil yang masuk ke dalam sepatu mereka.

Seseorang yang sanggup bertahan dalam cobaan besar, deraan berat, tidak jarang justru jatuh dalam cobaan kecil. Maka, jangan pernah meremehkan godaan atau tantangan. Sekecil apa pun ia bisa menjatuhkanmu. Prinsipnya: waspada dalam segala hal. Eling. Eling. Dan eling.

Dari buku Tragedi dan Komedi - Ayub Yahya, diterbitkan oleh Grasindo

1 comment:

Anonymous said...

I like it! Good job. Go on.
»