Tuesday, July 18, 2006

Catatan Harian

Day - 258

Pagi Kezia pamit sekolah. Seperti biasa dengan wajah memelas. Jujur di hati kecil saya, saya merasa ga tega. Kezia sedang melewati saat-saat berat. Penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah di sini tentu ga gampang. Ia sampai pernah bertanya, “Kenapa sih, Pa kita mesti pindah ke Singapore?”. Tapi di hati besar saya, saya bersyukur. Saat sulit di awal-awal kami di sini akan jadi pembelajaran yang baik buat Kezia.

Untuk Kezia dan Karen saya kerap berdoa begini : “Tuhan, jangan selalu berikan kepada anak-anak saya kasur busa yang empuk. Berikan juga kepada mereka tanah berbatu dan semak duri. Supaya mereka tumbuh menjadi pribadi tangguh dan mandiri. Jangan selalu bawa mereka ke air yang tenang dan teduh. Bawa juga mereka arungi ombak dan badai. Supaya mereka selalu ingat dan bergantung kepadaMu”. Di sini rupanya doa saya mulai terjawab. Thx, God.

Pagi bersama Dewi dan Karen jalan-jalan ke Nature Park. Ga jauh dari rumah. Karen sekolah siang. Nature Park semacam hutan kecil di tengah kota. Kalo pagi dan sore banyak orang yang berolahraga atau sekadar jalan-jalan di sana. Ada danau dan tempat rekreasinya. Bagus.

Sorenya bersama Dewi, Kezia dan Karen ke Public Library di West Mall dekat rumah. Buku-buku untuk anak-anaknya oke-oke. Bisa ngirit dana untuk beli buku nih:). Kata teman-teman di sini, itu tuh perpustakaan “standar”. Hampir di setiap daerah ada. Tapi untuk ukuran saya sudah termasuk bagus. Terutama sistem komputernya. Sangat modern. Perpustakaan kampus-kampus yang saya kenal saja ga kayak gitu. Tiba-tiba saya jadi takut deh. Takut kalau saya jadi “betah” di sini. Hehehe.

6 comments:

Anonymous said...

wah doanya sadis banget pak he3
tapi itu masuk akal dan langka lo.... bener juga sih kadang kita doa maunya yang enak2 jadi kalo pas kena cobaan kita goyah banget

tapi saya sendiri sih belum berani doa begitu

Anonymous said...

ziaren: "...di doa bapa ku dengar, ada namaku disebut..."

salam,

pram

Anonymous said...

mirip doanya Jenderal Mc'Arthur: "doa ayah kepada anaknya" kenapa harus takut hidup susah? he he he bukankah skrang saja sdh sulit hidup

ayub yahya said...

ada yang sulit hidup ada yang seneng orang lain sulit hidup ada yang ikut sulit ketika orang lain sulit hidup :)) pak hedge dan pram, apa kabar?

Anonymous said...

kabar saya baik pak, baru pulang camp anak 3 hari

Anonymous said...

I say briefly: Best! Useful information. Good job guys.
»