Rabu, 31 Januari 2007 -- Pagi ke kantor. Cuma setengah hari. Gereja lagi direnovasi. Debu. Bising. Setelah beresin beberapa hal, saya terus pulang. Lanjutin kerjaan di rumah. Ngimel. Ngetik. Itu enaknya era teknologi. Akses terbuka luas. Internet. Telepon. Kita bisa connected dari mana saja dan kapan saja.
Beberapa hari terakhir terlambat terus nih nulis catatan harian. Bukan karena ga ide. Saya selalu percaya ide tuh "berkeriapan" dimana-mana. Ga pernah kering. Tiap hari mesti ada yang bisa ditulis. Tinggal kita mau ga meluangkan diri untuk "menangkapnya". Itu saja. Menurut saya ga ada ide tuh bukan alasan untuk ga menulis. Prinsip ini yang selalu saya tekankan tiap kali pimpin kursus menulis.
Masalahnya tuh malas. Mungkin karena jenuh juga. Bayangin tiap hari memacu diri buat nulis. Ditambah beberapa "interupsi" kerjaan yang lebih mendesak. Untungnya ada teman yang rajin "memprovokasi". Bahkan "mengintimidasi" :). Jadi walau pun "tertatih-tatih" catatan harian terus jalan. Beberapa teman pernah bilang, saya nih "asyik" bisa nulis tiap hari rutin. Hehehe. Mereka ga tahu saja "perjuangannya".
Tapi memang koq, kemalasan tuh jangan diikuti. Harus dilawan. Sekali diikuti enak. Dua kali enak. Tiga kali enak. Lama-lama "keenakan". Kalau sudah begitu untuk kembali ke "track" susah lagi. Dulu sekali, saya pernah berhenti menulis sampai hampir 7 tahun. Tapi dulu itu saya menulis just "senang" sih ya. Jadi motivasinya juga ga besar. Sekarang saya menulis ada "missi-nyalah" gitu. Jadi punya "bahan" juga untuk melawan tiap "penghalang". Termasuk kemalasan.
Beberapa hari terakhir terlambat terus nih nulis catatan harian. Bukan karena ga ide. Saya selalu percaya ide tuh "berkeriapan" dimana-mana. Ga pernah kering. Tiap hari mesti ada yang bisa ditulis. Tinggal kita mau ga meluangkan diri untuk "menangkapnya". Itu saja. Menurut saya ga ada ide tuh bukan alasan untuk ga menulis. Prinsip ini yang selalu saya tekankan tiap kali pimpin kursus menulis.
Masalahnya tuh malas. Mungkin karena jenuh juga. Bayangin tiap hari memacu diri buat nulis. Ditambah beberapa "interupsi" kerjaan yang lebih mendesak. Untungnya ada teman yang rajin "memprovokasi". Bahkan "mengintimidasi" :). Jadi walau pun "tertatih-tatih" catatan harian terus jalan. Beberapa teman pernah bilang, saya nih "asyik" bisa nulis tiap hari rutin. Hehehe. Mereka ga tahu saja "perjuangannya".
Tapi memang koq, kemalasan tuh jangan diikuti. Harus dilawan. Sekali diikuti enak. Dua kali enak. Tiga kali enak. Lama-lama "keenakan". Kalau sudah begitu untuk kembali ke "track" susah lagi. Dulu sekali, saya pernah berhenti menulis sampai hampir 7 tahun. Tapi dulu itu saya menulis just "senang" sih ya. Jadi motivasinya juga ga besar. Sekarang saya menulis ada "missi-nyalah" gitu. Jadi punya "bahan" juga untuk melawan tiap "penghalang". Termasuk kemalasan.
No comments:
Post a Comment