Day - 43
Sabtu, 17 Februari 2007 -- Pagi-pagi rencananya mau ikut outing ke East Coast sama teman-teman pemuda. Tapi ga tega juga ngebangunin Kezia dan Karen. Semalam mereka tidur agak larut. Karen juga flu. Batuk. Malam ia kebangun-kebangun. Ga jadi outing. Agak siang ikut main bulu tangkis di Bukit Gombak Sport Mall.
Kebanyakan yang ikut bulutangkis teman-teman keluarga muda. Saya sih cuma penggembira. Just senang gitu. Sambil “nyari keringat”, sambil jadi lebih akrab. Kegiatan-kegiatan fun begini baik jugalah ada di gereja. Ga sedikit loh orang yang lalu jadi aktif di gereja karena kegiatan fun seperti ini.
Gereja kan melulu harus formal. Persekutuan ini itu. Pembinaan begini begitu. Ceramah. Khotbah. Ibarat orang, jangan serius terus dong. Sesekalilah rileks. Tertawa lepas. Bercanda riang. Serius terus salah-salah jadi kaku dan beku. Jauh dari kehidupan riil. Kayak gereja abad-abad pertengahan di film-film. Buram dan seram. Orang pun ke gereja ga dengan hati “ringan”, tapi dengan hati penuh “beban”. Ga dengan “rasa rindu”, tapi just kewajiban.
Agak sore diajak teman ke China Town. Sebetulnya sudah dari minggu-minggu lalu mau perginya. Tapi ga sempet terus. Katanya kalau sincia-an gini di sana ramai. Pengen ngerasain suasananya. Kita makan di Soup Restoran di Smith Street. Enak. Dan unik. Tradisional. Konon dulunya itu “makanan orang miskin”. Sekarang sih sudah jadi “makanan berkelas”. Punya banyak cabang. Di Plaza Indonesia juga ada.
No comments:
Post a Comment