Day - 45
Kamis, 15 Februari 2007 -- Tadi di taxi saya lihat ada majalah di kantong kursinya. Singapore Tatler. Iseng saya baca. Saya lihat isinya sebagian besar tentang pesta ini itu. Juga foto-foto para tamunya. Katanya itu majalah bergengsi. Majalah kaum socialite. Para pesohor. Orang akan merasa "bangga" kalau "masuk" ke majalah itu. Ada di hampir semua negara Asia. Di Indonesia juga ada. Indonesia Tatler.
Ada rubrik khusus menampilkan wanita yang mengenakan busana merek ternama. Karya perancang dunia. Konon harga bajunya bisa sampai puluhan bahkan ratusan juta. Sebiji! Astaganaga! Ga ngerti saya. Koq ada orang yang mau membeli baju semahal itu. Piuhh. Begitulah orang kalau sudah kelebihan uang. Ga tahu mau dikemanain. Kalau separuhnya saja dipakai untuk nyekolahin anak-anak miskin misalnya. Akan lebih produktif.
Apalah arti outer beauty tanpa diimbangi inner beauty? Kecantikan fisik hanya sebatas kulit. Dan busana adalah pelengkap. Jadi ingat Lady Diana. Ia cantik, kaya raya, dan populer. Tapi yang membuat ia "berada" di hati banyak adalah karya "kemanusiaannya". Bukan kecantikan atau pun kekayaan dan popularitasnya. Kalau untuk hal-hal itu sih, banyaklah wanita yang lebih dari Diana. Mereka toh "hilang ditelan masa".
Sore hujan deras. Malam ada persekutuan doa jemaat. Diawali buka puasa bersama. Pulang kongkow dengan beberapa teman GSM. Bicarain retreat GSM. Sampai bulan Juni nanti rencananya ada tiga retreat. GSM, Pemuda, dan Remaja. Di sini tuh yang susah nyari tempat retreat-nya. Kembali saya tersadar betapa kayanya Indonesia hehehe.
No comments:
Post a Comment