Day - 49
Minggu, 11 Februari 2007 -- Di kebaktian tadi diwartakan rencana GPBB membantu korban banjir Jakarta. Fokus pada tahap recovery. Biasanya saat sebuah musibah terjadi banyak kalangan yang spontan terjun membantu. Kadang sumbangan pada tahap ini berlimpah. Ketika musibah berlalu dan tinggal “puing-puing luka”, satu per satu bala bantuan "selesai". Padahal kebutuhan akan bantuan; baik material maupun psikis, pada tahap recovery ini ga jarang justru meningkat.
Langkah awal setelah pewartaan, kita akan hubungi beberapa "kontak" di Jakarta untuk "kenal medan”. Kontak bisa pribadi, bisa lembaga. Lalu dua atau tiga orang dari kita akan berkunjung langsung ke sana. Hasilnya kita laporkan ke Majelis Jemaat. Dari situ baru kita bisa menentukan daerah yang akan kita bantu, dengan cara apa, dan bekerja sama dengan siapa. Setelah itu kita presentasikan ke Jemaat.
Sebetulnya bisa saja semua biaya dari kas Majelis. Tapi sangat baik kalau jemaat dilibatkan juga. Bisa menjadi “pembelajaran spiritual". Bertumbuh melalui semangat memberi. Berdasarkan pengalaman, umumnya warga gereja punya kepedulian besar terhadap orang yang sedang susah. Di banyak gereja mengumpulkan dana untuk proyek sosial biasanya jauh lebih gampang. Asal jelas proyek dan penyalurannya.
Siang setelah kebaktian ikut rapat Tim Panitia Paskah Pelaut dan Maria Marta. Sorenya ada pertemuan keluarga rohani di rumah. Kita ajak beberapa “anak” baru yang belum masuk keluarga rohani. Intinya sih untuk lebih mengakrabkan. Relasi kekeluargaan begini kan penting sekali buat "anak-anak" yang tinggal "di negeri orang". Isi acaranya pun ga formal. Sharing. Ngerujak. Makan. Games. Merayakan yang ulang tahun.
No comments:
Post a Comment