Day - 42
Minggu, 18 Februari 2007 -- Sincia. Tahun baru imlek. Buat saya sih biasa saja. Ga ada yang khusus. Pagi ke gereja. Hari ini khotbah di GPBB dan GPO. Kalau pun ada yang beda jalanan sepi. Toko, mall dan hawker center pada tutup. Tadi ke gereja bekal nasi. Dari GPBB ke GPO ga sempet pulang lagi untuk makan. Bis dan MRT jalan seperti biasa. Cuma taxi lebih jarang.
Cari taxi mau ke GPO susah. Call juga penuh terus. Tapi akhirnya dapat juga sih. Ngobrol sama supir taxi. Ia Chinese. Saya tanya sincia ga liburan? Ia bilang di sini libur berarti ga dapat uang. Berat katanya. Saya jadi kepikiran begini. Banyak orang yang pengen ngerayain hari besar sama keluarganya. Libur barang satu dua hari. Tapi ga bisa karena harus kerja cari nafkah.
Baik juga kalau kita bisa sisihin uang sejumlah pendapatan mereka sehari. Lalu kita kasih ke mereka. Anggap saja membeli “waktu” mereka hari itu. Jadi mereka bisa pulang. Berlibur bareng keluarga, tanpa harus kehilangan pendapatan hari itu. Pasti akan sangat berarti buat mereka kan. Saya baru kepikir.
Hal yang mirip bisa kita lakukan pada orang-orang yang karena tugasnya harus tetap dinas di hari besar. Misalnya polisi, tukang bersih sampah, atau sopir bis. Kita sisihkan uang buat mereka sebagai tanda terima kasih karena mereka tetap bekerja. Kalau tanpa mereka kan bisa sangat repot kita.
No comments:
Post a Comment