Thursday, February 01, 2007

Catatan Harian

Day - 59

Kamis, 1 Februari 2007 -- Pagi ada pertemuan pendeta dan preacher ORPC di GPO. Acara rutin tiap bulan. Sampai siang. Dapat forward imel dari teman di Jakarta. Tentang orang yang ketipu di Lucky Plaza. Ceritanya tuh orang beli barang elektronika. Dengan janji diskon yang lumayan besar. Bayar pakai kartu kredit. Di-charge penuh. Diskonnya nanti dikembaliin ke kartu kredit ia. Katanya itu prosedur Bank.

Tapi sekembali di Jakarta kembalian diskonnya ternyata ga ada. Ia telepon bolak balik ke toko itu. Ga ditanggapi. Malah di-pingpong. Ia pun mengadu ke Singapore Tourism Board (STB). Mereka bantu ngurus. Pihak toko akhirnya mau ngasih ganti rugi. Tapi ga semua. Pihak STB lalu nyaranin ia supaya ngajuin klaim lanjutan ke Small Claim Tribunal (SCT). Kayak YLKI kalau di Indonesia. Tapi agak repot. Mesti ikut persidangan segala.

Saya tanya ke beberapa teman di sini. Katanya memang begitu. Di Lucky Plaza, juga di Sim Lim, suka ada pedagang "nakal". Terutama kepada turis. Sasaran empuk. Untung di sini hukumnya "jalan". Jadi kalau ngalamin yang gitu-gitu laporin saja. Cuma ya repot kan. Kasihan pedagang yang "lurus", jadi ikut-ikut "tercoreng". Di mana-mana koq ada saja orang yang cari makan dengan cara nyusahin orang lain. Aneh.

Malam ke rumah teman. Acara farewell. Ia mau studi lanjut ke Australia. Ia tuh banyak sekali bantu kami. Terutama saat Kezia dan Karen kesulitan penyesuaian bahasa. Ia rutin datang ke rumah ngajarin bahasa Inggris. Kita terus makan di House of Sundanese Food di Great World City. Mottonya lucu: "Make your tongue dance". Suasananya kayak "Sari Kuring". Hehehe. Selama di sini baru pertama kali makan di restoran Sunda. Baca di internet Jakarta mulai banjir. Duh.

1 comment:

Anonymous said...

Saya baru tau nich ada House of Sundanese Food. Gimana Pak Ayub..enak nggak masakannya n mahalkah? Jadi pengen cobain..

Salam,

Lasary