Day - 48
Senin, 12 Februari 2007 -- David Beckham nyetak gol buat Real Madrid. Gol itu bermakna sangat dalam. Sejak keputusannya pindah klub ke Los Angeles Galaxy, Amerika, musim depan, Beckh banyak menuai kecamaan dari para petinggi Real. Pelatih Cappello bahkan memaklumatkan ga akan memainkannya lagi. Tapi prestasi Real anjlok. Kalah melulu. Puncaknya di kandang sendiri dihancurkan klub papan bawah Lavente 0-1.
Capello didesak kanan kiri untuk memainkan kembali Beckh. Sang Don ga berdaya. Beckh main. Dan cetak gol. Ditambah gol Nistelrooy, Real menang atas Sociedad 2-1. Karier Capello pun selamat. Menurut "kabar angin" kalau Real sampai kalah lagi, kemungkinan besar Cappello bakal dipecat. Koran Italia memberi judul menarik di headline-nya: “Bechkam penyelamat eksekutornya.”
Saya ga gitu suka Beckh. Menurut saya ia terlalu modis untuk seorang pemain bola. Tapi sikap profesionalnya patut diacungi jempol. Ia tetap ikut latihan walau dikucilkan. Ga ngambek. Sekali lagi ia menunjukkan kedewasaannya. Dulu ia pernah dimusuhi fans Inggris. Disebut idiot. Gara-gara kartu merah yang diterimanya di Piala Dunia. Tapi ia ga patah arang. Kemudian ia malah jadi kapten kesebelasan Inggris. Di balik kepahitan hidup ga jarang tersimpan intan berlian. Kuncinya tegar dan teguh. Good, Beckh.
Siang dengan Dewi belanja keperluan sehari-hari. Agak banyak. Persiapan sinsia. Di sini sincia toko pada tutup. Kayak lebaran di Indonesia. Saya ingat waktu kuliah dulu di Jogja. Lebaran warung makan pada tutup. Empat hari makan supermi :). Malam Family Fellowship daerah Thompson. Sampai jam 11 lebih. Pulang naik MRT dari stasiun Yio Chu Kang. Sepi banget. Ada kali 3-4 orang. Tapi rasanya aman saja gitu. Ini kelebihan di sini. Sampai rumah hampir jam 12.
No comments:
Post a Comment